Jika ditarik ke belakang. Prabowo juga sebelumnya pernah mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009.
Modal yang sudah cukup kuat ini makin diperkokoh dengan jabatannya saat ini sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) pada Kabinet Indonesia Maju (KIM). Diakui atau tidak, posisinya ini sangat berkontribusi besar terhadap eksistensi Prabowo dalam pusaran politik nasional.
Paling tidak, dengan menempati posisi menteri, Prabowo diberi kesempatan untuk membuat "panggung politiknya" sendiri. Apalagi jika pelimpahan tanggung jawab tentang ketahanan pangan nasional berhasil dia jalani dengan baik.Â
Bukan mustahil bakal lebih meroketkan elektabilitasnya pada saat jelang Pilpres mendatang.
So, apa yang menjadi alasan naiknya elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil?
Sebagaimana diutarakan Okta dari CPCS, kenaikan mereka berdua tak lepas dari peranannya sebagai kepala daerah dalam penanganan pandemi covid-19.
Hanya saja, tentu bukan itu saja alasan satu-satunya. Toh, kepala daerah yang menangani pagebluk ini bukan hanya mereka berdua.Â
Dalam pandangan saya, hal tersebut diakibatkan keseriusan dan aksi nyata yang mereka perlihatkan di lapangan.
Sebut saja Ganjar Pranowo. Bukan rahasia umum, dalam penanganan pandemi virus corona, politisi PDI Perjuangan ini tampak fokus. Hampir tak pernah ada ekses yang bertolak belakang dengan kebijakan pusat.
Satu hal lagi. Ganjar juga tak segan untuk terjun langsung berbaur dengan masyarakat. Tak salah jika ada yang menilai bahwa dia merupakan tipikal pemimpin yang sangat dekat dan gampang berbaur dengan masyarakat bawah. Imbasnya, dia tidak kesulitan mendapat simpati publik.
Pun dengan Ridwan Kamil. Dia juga sosok pemimpin yang tidak banyak neko-neko. Fokus pada penanganan pandemi covid-19. Hingga akhirnya Jawa Barat dianggap sebagai provinsi yang cukup berhasil menekan penyebaran virus asal Wuhan, China tersebut.