Masih dikutip dari detikcom, Muanas menyebut, Denny khawatir dengan keselamatan keluarganya.Â
Untuk itu, kliennya sudah memikirkan langkah-langkah yang kemungkinan bakal dilakukan untuk menghindari teror tersebut. Seperti pindah rumah, dan mengurus anaknya pindah sekolah.
Lebih jauh, soal kebocoran data pribadi Denny, Muanas menyebut kliennya ingin mengetahui apakah kejadian itu murni peretasan atau tidak. Muannas menilai Denny berhak mendapatkan penjelasan mengenai hal itu.
Dianggap Cemarkan Nama Baik
Bocornya data pribadi milik Denny Siregar terjadi tidak lama setelah dirinya memposting sebuah tulisan di akun facebook miliknya yang diberi judul " Adek2ku Calon Teroris yg Abang Sayang".
Postingan tersebut menjadi heboh dan memantik kegaduhan. Gara-garanya foto yang dijadikan ilustrasi oleh Denny tersebut adalah sejumlah santri cilik Tahfidz Alquran Daarul Ilmi Tasikmalaya saat aksi 212.
Adanya ilustasi inilah yang akhirnya membuat Forum Mujahid Tasikmalaya, Jawa Barat melaporkan Denny ke aparat kepolisian Polres setempat. Karena kebetulan foto santri-santri cilik yang dijadikan ilustrasi tersebut adalah para santrinya.
Mereka menganggap postingan Denny plus foto yang dijadikan ilustrasinya merupakan tindakan perbuatan tidak menyenangkan, pencemaran nama baik dan penghinaan.
Belum juga jelas tentang kelanjutan kasusnya di Polres Tasikmalaya, Denny Siregar malah keburu dihadapkan dengan masalah lain. Yaitu pembobolan data pribadinya.
"Kesaktian" Denny Luntur
Ada satu hal menarik bagi saya atas masalah Denny Siregar kali ini.Â