Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Kesaktian" Denny Siregar "Luntur" Dihadapan Teror

10 Juli 2020   19:57 Diperbarui: 11 Juli 2020   00:47 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Denny Siregar | Detikcom

PEGIAT media sosial (Medsos), Denny Siregar, baru-baru ini datanya dibocorkan oleh pihak-pihak yang menyatut nama perusahaan provider terkenal, Telkomsel.

Masih belum jelas, apakah data pribadi pria yang biasa wara-wiri di dunia maya ini sengaja diretas atau kebetulan belaka. Namun yang pasti, kejadian tersebut sudah sangat merugikannya.

Tapi, dugaan atau setidaknya menurut pandangan saya, kebocoran data milik pribadi Denny Siregar ini boleh jadi mengarah pada adanya unsur kesengajaan.

Kenapa?

Pasalnya, tak lama setelah data pribadi pria yang akrab disapa buzzer Rp ini bocor, ada pihak-pihak yang melakukan tindakan teror. Terlebih, keluarga Denny juga ada yang mengalami kebocoran data pribadinya.

Menurut saya, teror ini bukan sesuatu yang kebetulan. Melainkan memang sudah bisa dipastikan adalah bentuk intimidasi yang di lakukan dengan sadar dan boleh jadi juga terencana.

Terlebih, bukan lagi rahasia umum bahwa selama ini Denny Siregar dikenal sebagai penulis yang kerap mengkritisi pihak-pihak yang tidak sejalan dengan pemerintahan Presiden Jokowi.

Maka, karena aktifitasnya yang pro pemerintah ini pula, Denny Siregar dijuluki buzzer-nya orang nomor satu di republik ini.

Kembali pada adanya kebocoran data dan bentuk teror terhadap Denny Siregar dan keluarganya. Hari ini, Jumat (10/07/2020) "Panglima Cebong" didampingi kuasa hukumnya melapor pada pihak kepolisian Polda Metro Jaya, Jakarta.

"Nah, jadi ini adalah berkaitan dengan kedudukannya Mas Denny Siregar sebagai warga negara dan hak pelanggan untuk meminta penjelasan terkait beredarnya konten yang membuat data pribadi dirinya termasuk penyebaran identitas keluarganya," kata kuasa hukum Denny, Muannas. Detikcom.

"Dan itu (kebocoran data) yang menimbulkan kerugian. Karena, apa namanya, kemudian terjadi ancaman, teror, baik terhadap Denny maupun keluarganya," imbuhnya.

Masih dikutip dari detikcom, Muanas menyebut, Denny khawatir dengan keselamatan keluarganya. 

Untuk itu, kliennya sudah memikirkan langkah-langkah yang kemungkinan bakal dilakukan untuk menghindari teror tersebut. Seperti pindah rumah, dan mengurus anaknya pindah sekolah.

Lebih jauh, soal kebocoran data pribadi Denny, Muanas menyebut kliennya ingin mengetahui apakah kejadian itu murni peretasan atau tidak. Muannas menilai Denny berhak mendapatkan penjelasan mengenai hal itu.

Dianggap Cemarkan Nama Baik

Bocornya data pribadi milik Denny Siregar terjadi tidak lama setelah dirinya memposting sebuah tulisan di akun facebook miliknya yang diberi judul " Adek2ku Calon Teroris yg Abang Sayang".

Postingan tersebut menjadi heboh dan memantik kegaduhan. Gara-garanya foto yang dijadikan ilustrasi oleh Denny tersebut adalah sejumlah santri cilik Tahfidz Alquran Daarul Ilmi Tasikmalaya saat aksi 212.

Adanya ilustasi inilah yang akhirnya membuat Forum Mujahid Tasikmalaya, Jawa Barat melaporkan Denny ke aparat kepolisian Polres setempat. Karena kebetulan foto santri-santri cilik yang dijadikan ilustrasi tersebut adalah para santrinya.

Mereka menganggap postingan Denny plus foto yang dijadikan ilustrasinya merupakan tindakan perbuatan tidak menyenangkan, pencemaran nama baik dan penghinaan.

Belum juga jelas tentang kelanjutan kasusnya di Polres Tasikmalaya, Denny Siregar malah keburu dihadapkan dengan masalah lain. Yaitu pembobolan data pribadinya.

"Kesaktian" Denny Luntur

Ada satu hal menarik bagi saya atas masalah Denny Siregar kali ini. 

Dia yang biasanya tampak santuy, datar dan tegar ketika beberapa kali harus berhadapan dengan hukum atas adanya pelaporan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh tulisan, postingan atau cuitannya di dunia maya. Akhirnya bisa merasa khawatir juga dengan ancaman teror yang menyerang dia dan keluarganya.

Denny yang dianggap sebagian pihak sebagai orang "sakti" karena selalu lolos dari jeratan kasus hukumnya ternyata tak lebih dari seorang manusia biasa. Dia  masih memiliki rasa takut dan khawatir akan keselamatan diri dan keluarganya.

Namun begitu, ini adalah manusiawi. Sebagai seorang suami, dia tentu akan sangat bertanggung jawab atas keselamatan dan kenyamanan isterinya. Sebagai seorang ayah, jelas dia harus bisa memberikan jaminan perlindungan terhadap anak-anaknya.

Pun sebagai kepala keluarga, Denny kudu bisa keluar sebagai sosok pemimpin yang mampu memberikan rasa aman, tentram, nyaman serta damai bagi seluruh keluarganya.

Ya, boleh jadi secara pribadi dia tidak khawatir dengan dirinya, karena sudah menjadi konsekuensi logis atas apa yang telah diperbuatnya selama ini akan memantik pro dan kontra.

Namun, ketika urusannya sudah menyangkut keselamatan keluarga, ayah mana ayau suami mana yang tidak akan takut dan khawatir jika ada ancaman semacam itu.

So, "sesakti-saktinya" Denny di hadapan hukum, ternyata dia hanya manusia seperti pada umumnya. Punya rasa takut dan khawatir. Dan "luntur" di hadapan ancaman teror.
Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun