Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Juara dan Kilas Balik 1989/1990

27 Juni 2020   21:39 Diperbarui: 27 Juni 2020   21:35 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, musim tersebut seolah menjadi episode penutup kegemilangan Liverpool di Liga Inggris karena sebelum musim 2019/2029, mereka tak pernah lagi merebut kembali kekuasannya.

Ya, sebelumnya The Reds, begitu dominan di periode 1970 hingga awal 1990. Dalam periode itu, Liverpool total mengemas 11 gelar. Musim 1989-1990 jadi musim terakhir Liverpool mengangkat supremasi tertinggi di Negeri Ratu Elizabeth.

Pada musim 1989-1990 liga inggris diikuti 20 klub. Liverpool ditangani pemain sekaligus manajer legendaris, Kenny Dalglish

Seperti dikutip Bola.okezone.com, para pemain yang diboyong Daglish seperti Peter Beardsley, John Barnes, Ray Houghton, Alan Hansen, Ronnie Whelan, Steve McMahon, Mark Lawrenson dan Steve Nicol membentuk Liverpool sebagai dream team.

Apalagi, mereka kembali diperkuat Ian Rush yang sebelumnya membela Juventus.

Dengan tim yang makin matang, Daglish hanya merekrut bek Glenn Hysen dari Fiorentina dan Steve Harkness dari Carlisle. Hysen kemudian menjadi salah satu pilar kekuatan lini belakang selama empat musim di Reds.

Meski demikian, masih dikutip Bola.okezone.com, dream team Liverpool sempat direpotkan oleh Villa yang memang memberi perlawanan  ketat. Bahkan mereka sempat memuncaki klasemen pada April.

Namun, Liverpool langsung tancap gas dan mengejar ketinggalannya. Hasilnya, mereka menutup musim kompetisi dengan keunggulan sembilan poin dari Villa Liverpool sukses mengemas 23 kemenangan, 10 hasil imbang dan 5 kalah dari 38 pertandingan

Liverpool juga mengukir prestasi sebagai tim paling produktif sekaligus paling sedikit kebobolan. Mereka bisa mencetak 78 gol. Unggul jauh dari Villa yang hanya mampu 57 kali membobol gawang lawan.

Barnes mencapai kegemilangan dengan menjadi top skor klub setelah mengoleksi 22 gol. Disusul Rush dengan 18 gol dan  Beardsley di urutan ketiga dengan koleksi sepuluh gol.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun