Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Kisah Ken Arok, Siapa Menabur Angin akan Menuai Badai

21 Juni 2020   15:03 Diperbarui: 21 Juni 2020   14:53 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya, kekuasaan yang hanya berdasarkan kebrutalan dan kelicikan dengan sendirinya rapuh adanya. Kekuasaan yang digenggam Ken Arok adalah hasil dari kebrutalan dan kelicikan.

Betapa tidak, Ken Arok tega membunuh Mpu Gandring, seseorang yang telah disuruh untuk membuat keris, kemudian mempedaya Kebo Ijo sahabatnya sendiri dan akhirnya membunuh Tunggul Ametung.

Semua itu Ken Arok lakukan hanya dengan satu tujuan butanya, yaitu menjadi manusia paling berkuasa.

Belajar dari Kisah Ken Arok

Bagi siapapun terutama bagi mereka yang haus akan kekuasaan, tentu saja kisah Ken Arok tersebut bisa dijadikan gambaran atau pelajaran bahwa kesuksesan yang diraih dengan jalan atau cara-cara yang curang tidak akan bertahan lama dan hancur dengan sendirinya.

Ibarat kata, apa yang terjadi pada Ken Arok ini adalah sejalan dengan pribahasa yang mengatakan, "siapa yang menabur angin, maka dia yang akan menuai badainya".

Sudah menjadi kodrat manusia jika selalu menginginkan yang terbaik dalam hidupnya, termasuk menjadi seorang penguasa. 

Namun, sejatinya raihlah keinginan tersebut dengan cara-cara yang benar, kerja keras, pengorbanan dan dibarengi niat mulia demi kebaikan semua pihak.

Tentu petuah ini berlaku bagi kita semua, terutama bagi mereka yang memiliki syahwat politik menuju Pilpres 2024 mendatang.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun