Namun demikian para alim para ulama jumhurul muslimin masih terdapat perbedaan pandangan terhadap malam lailatul qadar.
Hal ini terjadi karena Islam begitu luas dan mempunyai ciri khasnya sendiri. Guru Saya bercerita jika dijabarkan tiada akan pernah selesai karena lebih dari 50 pendapat berbeda dari lailatul wadar ini.
Namun Beliau menyarankan agar ikut pendapat dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang bermadzab Imam Syafii sebagai panutannya untuk hal ibadah.
Apa lagi dalilnya sudah jelas dalam Alquran Surat Alqadar ayat 1-5 yang berbunyi inna anzalnahu fii lailatil qadar wamaa adrooka maa lailatul qadar dan seterusnya sampai selesai.
Oleh karena itu mari dibulan Ramadhan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sudah seharusnya lebih giat lagi ibadahnya pada Allah Swt.
Seorang teman yang bekerja di Arab Saudi mengisahkan jika di negara-negara Timur Tengah seperti Arab, apa bila bulan Ramadhan sudah memasuki 10 hari terakhir bulan ramadhan semua orang berlomba-lomba dalam kebaikan beribadah.Â
Bahkan yang di Makkah didepan Ka'bah semakin hari semakin penuh dengan orang yang khusu beribadah.
Karena mereka tahu bahwa malam lailatul qadar adalah malam yang istimewa dan itulah harapannya.
Berbeda dengan di Indonesia semakin mendekati lebaran di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan maka mushola dan Masjid semakin sepi akan tetapi plaza dan pusat perbelanjaan semakin ramai.
Salam..
Samhudi Bhai