Namun ya sudahlah, namanya juga masih bocil umur belasan tahun. Sering bolos, sering berantem, sering tawuran, sering musuhan. Pokoknya yang sering-sering gitu.
Akan tetapi sekalipun diam-diaman sesama teman karena jengkel surat tak disampaikan, pada akhirnya ya kembali rukun karena satu kelas.
Kini jika ketemu sesama teman kelas pasti selalu mengungkit semasa sekolah. Terkadang bikin terharu karena rindu masa sekolah dulu.
Oleh karena itu setiap tahun sekali pasti diadakan reuni guna melepas rindu saat dulu ketika masih satu bangku disekolah. Bahkan poto-potonya pun masih ada yang akan dikenang sepanjang masa.
Ketika awal baru reuni hanya diramaikan dengan anak-anak yang dibawanya dalam ruang kelas oleh teman kelas cewe. Terkadang tidak saling mengenal sebab tak pernah ketemu dan hidupnya berpencar
Teman ada yang diluar negeri, ada yang masih kuliah lagi, ada yang jadi guru, jadi bos. Sehingga saling lupa karena pangling mukanya, sekian lama baru jumpa itupun setahun sekali jika tidak ditanya gak kenal.
pengalaman sekolah Saya dulu ketika sekolah yang bawaannya males dan boring beud. Sekarang pun siswa merasakan hal yang sama karena terus menerus belajar daring saat pandemi sampai pegel hingga bosen. Makanya muncul keinginan sekolah tatap muka langsung dengan guru.
Kembali ke laptop. ItulahAkan tetapi ingin sekolah tatap muka saja, sekarang susahnya minta ampun. Terkadang berangkat terkadang tidak. Ini dari aturan sekolahnya bukan dari anaknya.
Kini pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali dibuka. Tepatnya ditahun ini di awal Januari 2022, ternyata cukup bagus masyarakat meresponnya khususnya dari para wali murid yang mendorongnya.
Selama dua tahun lebih sekolah secara daring, boros quota, jajan dan pulsa. Kini setelah masuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pun harus melalui syarat yaitu patuhi prokes karena memang pandemi jadi aturannya begitu.
Meskipun menuai kontroversi, namun tetap dibuka dan berjalan, hal ini karena pembelajaran tatap muka ini masih menjadi dilema hingga kini ada yang boleh ada yang tidak boleh.