Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gus Mus: MUI Itu Makhluk Apa

23 November 2021   08:27 Diperbarui: 23 November 2021   12:32 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dukung permendikbud/dokpri

Pernyataan dari Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, KH  Ahmad Mustofa Bisri pun kembali ramai.

Pasalnya hal tersebut sangat berkaitan sekali dengan kondisi saat ini. Gus Mus panggilan akrabnya tiba-tiba muncuk kembali menjadi diskusi diberbagai media masa atas pernyataanya.

Dipertanyakan oleh Gus Mus sejak 2015 lalu seakan kini terbukti benar yakni tentang status keberadaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang tidak jelas menurut Gus Mus, tentang MUI ini yang selalu melebelkan diri dengan mengatasnamakan ulama.

"..MUI itu sebenarnya makhluk apa..? Enggak pernah dijelaskan, Ujuk-ujuk (tiba-tiba) dijadikan lembaga fatwa, aneh sekali.." ujar Gus Mus.

Tatkala saat itu sedang mengisu pengajian didalam rangka ulang tahun unit kegiatan mahasiswa kampus III Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, 30 Maret 2015.

Didaulat oleh ratusan hadirin dari kalangan Mahasiswa/siswi KH. Ahmad Musthofa Bisri tersebut juga sempat ditanyakan status MUI kepada yang hadir.

"..Itu MUI makhluk apa..? Instansi pemerintah..? Ormas..? Orsospol..? Lembaga pemerintahankah..? Tidak jelas, kan..? Tapi ada anggaran APBN. Ini jadi bingungi.."(membingungkan) ujarnya.

Gus Mus yang juga punya keponaka Menteri Agama Gus Yaqut, juga menjelaskan bahwa suatu nama ulama bisa disalahgunakan karena jabatannya.

Di MUI, lanjutnya, asal bisa jadi pengurus MUI maka akan disebut sebagai ulama, meski hanya menjadi sekretaris maupun juru tulis. "..Ya, juru tulis itu akan disebut ulama, mosok pengurus majelis ulama tidak ulama.." timpal Gus Mus, yang disambut gelak tawa oleh hadirin.

Gus Mus juga menyinggung soal gelar ustad karena merasa khawatir jika sebuah sebutan ustad untuk orang yang sebenarnya tidak pantas.

Kemudian Beliau memberi contoh ada orang yang cuma tahu satu dua ayat lalu sudah dipanggil ustadz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun