Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengalaman Saya Kena Copet dan Tips Agar Aman dari Copet

15 Juni 2021   20:43 Diperbarui: 15 Juni 2021   22:23 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi copet pada tas/sumber: pixabay.com

Saya sudah curiga dengan tiga orang yang berada berada dibelakang Saya dua orang dan satu didepan. Karena gerak geriknya yang bringasan dari tatapan matanya pun demikian. Namun Saya tidak menduga jika itu copet.

Ketika ada penumpang lain menyetop metro mini yang Saya tumpangi kemungkinan dari sinilah kejadiannya HP Saya jadi sasaran komplotan copet tersebut.

Supir metro mini memang terkenal gila karena ugal-ugalan, sehingga jika kendaraan sudah melaju seperti setan larinya dan ketika berhenti pake rem dadakan tidak pelan-pelan sampai-sampai terasa banget semua penumpang termasuk Saya goyang kedepan akibat rem dadakan, apalagi Saya berdiri.

Tiga orang yang Saya curigai tersebut, satu diantaranya cowok dan dua cewek. Saat terjadi rem dadakan, cewe dibelakang Saya seperti mendorong dengan tubuhnya sehingga berasa banget badan Saya didorong. Posisi Saya pun bergeser kedepan dekat cewe satunya didepan kemudian dipepet.

Waktu itu Saya belum ngeh bahwa HP telah disikat dari sindikat pencopet disaku celana, sampai akhirnya tiga orang tersebut turun bersama didaerah jalan Kebon Bawang Jakut.

Ketika sampai Saya pun turun dijalan Plumpang Semper Jakut yang merupakan daerah domisili Saya. Jam menunjukan hampir maghreb kira-kira setengah 6 sore. 

Saya baru Sadar saat tangan menggerayangi saku celana hendak mengambil HP untuk isi pulsa terdekat namun sudah tidak ada. Panik nggak..? panik ngak..? ya paniklah masa enggak..? Hahaha.. kek lagu di tik tok aja cuan.

Namun Alhamdulillah kini transportasi tersebut sudah hilang karena dimusnahkan sejak tahun 2015 lalu oleh Gubernur Ahok alias Basuki Cahya Purnama. Sebab disamping meresahkan warga karena ugal-ugalan pun sering terjadi tabrak lari, penjual kelapa saja ditabrak, udah gitu copetnya banyak pula. Gila..

Metro mini 41 jurusan pulogadung tanjung priuk yang kini telah tiada karena ugal-ugalan menabrak penjual kelapa/sumber: pasangmata.com
Metro mini 41 jurusan pulogadung tanjung priuk yang kini telah tiada karena ugal-ugalan menabrak penjual kelapa/sumber: pasangmata.com
Sekarang seluruh rute diJakarta termasuk lokasi kerja Saya sudah berganti dengan trans Jakarta atau Bus Way dan Kereta MRT yang jelas lebih aman dan nyaman dari para begundal copet.

Awas copet agar berhati-hati kemana pun pergi selalu mawas diri termasuk jika menggunakan alat transportasi. Copet tidak tebang pilih untuk melancarkan aksinya. Mereka bahkan sudah terorganisir secara masif pekerjaannya. 

Berikut tips untuk menghindari pencopetan semoga bermanfaat. Mari sama-sama saling ingat mengingatkan bahwa bung Napi bilang kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelakunya namun juga ada kesempatan. Waspadalah..!

1). Taruh Tas Didepan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun