Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengalaman Saya Kena Copet dan Tips Agar Aman dari Copet

15 Juni 2021   20:43 Diperbarui: 15 Juni 2021   22:23 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi copet/sumber: pixabay.com

Pengalaman ini terjadi pada beberapa tahun lalu ketika masih bekerja disebuah PT dibilangan Jakarta Utara Tanjung Priuk saat transportasi umum bernama metro mini 41 jurusan Pulogadung Tanjung Priuk masih beroperasi.

Seperti biasa pulang kerja jam 04.00 sore, namun Saya agak telat sebab ketika pulang menuju tempat kerja di Sunter Podomoro Jakarta Utara macet parah. Pagi sore selalu macet kalau tidak macet bukan Jakarta namanya kala itu.

Waktu itu Saya selesai mengambil barang spart part motor di PT. AHM Cakung Jaktim menggunakan mobil bersama satu temannya untuk kemudian di distribusikan kembali keseluruh Koperasi Astra Honda Motor (KOP AHM) sesuai surat jalan yang Saya bikin dari masing-masing pesanan para Karyawan AHM.

Saya baru tiba di Sunter jam setengah 5 sore dan langsung taruh mobil digarasi khusus mobil wara wiri para supir AHM. Saya berdua berjalan menuju kantor untuk laporan sama Manager bahwa misi telah selesai. 

Ketika sampai, Saya melihat semua teman diruangan kantor sudah pada pulang, tinggal Saya dan satu teman lainnya, Ajis yang kini sudah Almarhum karena menderita suatu penyakit. Semoga Allah berikan tempat yang terbaik disisiNya.

"Yah.. pak Hamim sudah pulang, Kamu pulang naik apa mas? Pak hamimnya uda pulang loh, ya udah Saya duluan ya mas..?" Kata Ajis pada Saya pamitan pulang setelah cuci muka ditoilet dan ganti pakaian jaket serta memasang Helm dikepalanya. Saya pun menjawab oke bos hati-hati dijalan.

Biasa ketika pulang kerja Saya selalu bersama Pak Hamim yang kebetulan satu arah dengan Saya lokasi rumahnya juga dekat karena saat itu Saya belum punya motor.

Setelah Ajis pulang, Saya berjalan kedepan jalan raya Sunter Podomoro. Sambil menunggu metro mini 41 Jurusan Pulogadung-Priuk dipinggir jalan, Saya buka HP Nokia N-70 dengan maksud BBMan ke teman kontrakan dirumah agar kuncinya ditaruh diatas pintu jangan dibawa main. Kala itu HP Android masih belum ramai dan jarang orang punya seperti sekarang.

Tidak lama kemudian datanglah metro mini, Saya lambaikan dengan tangan kiri sebagai tanda berhenti. Saya pun naik setelah HP Nokia Saya masukan ke saku celana bahan hitam sebelah kanan. Metro mini kembali tancap gas dengan ngebut.

Secara kebetulan Saya tidak dapat tempat duduk sehingga berdiri gelantungan pada tiang besi pada atap metro mini. Memang jam pulang kerja jadi mentro mini penuh. 

Saya sadar dan waspada bahkan sejak berada didalam metro mini pun dalam hati Saya juga sudah bilang awas copet hati-hati barang Anda dijaga.

Saya sudah curiga dengan tiga orang yang berada berada dibelakang Saya dua orang dan satu didepan. Karena gerak geriknya yang bringasan dari tatapan matanya pun demikian. Namun Saya tidak menduga jika itu copet.

Ketika ada penumpang lain menyetop metro mini yang Saya tumpangi kemungkinan dari sinilah kejadiannya HP Saya jadi sasaran komplotan copet tersebut.

Supir metro mini memang terkenal gila karena ugal-ugalan, sehingga jika kendaraan sudah melaju seperti setan larinya dan ketika berhenti pake rem dadakan tidak pelan-pelan sampai-sampai terasa banget semua penumpang termasuk Saya goyang kedepan akibat rem dadakan, apalagi Saya berdiri.

Tiga orang yang Saya curigai tersebut, satu diantaranya cowok dan dua cewek. Saat terjadi rem dadakan, cewe dibelakang Saya seperti mendorong dengan tubuhnya sehingga berasa banget badan Saya didorong. Posisi Saya pun bergeser kedepan dekat cewe satunya didepan kemudian dipepet.

Waktu itu Saya belum ngeh bahwa HP telah disikat dari sindikat pencopet disaku celana, sampai akhirnya tiga orang tersebut turun bersama didaerah jalan Kebon Bawang Jakut.

Ketika sampai Saya pun turun dijalan Plumpang Semper Jakut yang merupakan daerah domisili Saya. Jam menunjukan hampir maghreb kira-kira setengah 6 sore. 

Saya baru Sadar saat tangan menggerayangi saku celana hendak mengambil HP untuk isi pulsa terdekat namun sudah tidak ada. Panik nggak..? panik ngak..? ya paniklah masa enggak..? Hahaha.. kek lagu di tik tok aja cuan.

Namun Alhamdulillah kini transportasi tersebut sudah hilang karena dimusnahkan sejak tahun 2015 lalu oleh Gubernur Ahok alias Basuki Cahya Purnama. Sebab disamping meresahkan warga karena ugal-ugalan pun sering terjadi tabrak lari, penjual kelapa saja ditabrak, udah gitu copetnya banyak pula. Gila..

Metro mini 41 jurusan pulogadung tanjung priuk yang kini telah tiada karena ugal-ugalan menabrak penjual kelapa/sumber: pasangmata.com
Metro mini 41 jurusan pulogadung tanjung priuk yang kini telah tiada karena ugal-ugalan menabrak penjual kelapa/sumber: pasangmata.com
Sekarang seluruh rute diJakarta termasuk lokasi kerja Saya sudah berganti dengan trans Jakarta atau Bus Way dan Kereta MRT yang jelas lebih aman dan nyaman dari para begundal copet.

Awas copet agar berhati-hati kemana pun pergi selalu mawas diri termasuk jika menggunakan alat transportasi. Copet tidak tebang pilih untuk melancarkan aksinya. Mereka bahkan sudah terorganisir secara masif pekerjaannya. 

Berikut tips untuk menghindari pencopetan semoga bermanfaat. Mari sama-sama saling ingat mengingatkan bahwa bung Napi bilang kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelakunya namun juga ada kesempatan. Waspadalah..!

1). Taruh Tas Didepan

Mungkin suka bepergian jauh dengan teman atau saudara. Pesan Saya jika membawa tas maka agar ditaruh didepan dada atau perut dan dipeluk.

Ilutrasi copet pada tas/sumber: pixabay.com
Ilutrasi copet pada tas/sumber: pixabay.com
Tips ini manjur untuk menghindari pencopetan diatas angkutan umum seperti Bus dan miklrolet. Selain itu kamu bisa saling mengawasi sesamanya.

Awas copet bisa terjadi karena kelalaian diri kita namun jika sedia payung sebelum hujan maka bisa dinetralisir dari bahaya pencopetan tersebut.

2. Simpan uang ditempat aman

Tips berikut adalah penting untuk diperhatikan. Bahkan jika ingin pergi dengan kendaraan tips ini wajib dikerjakan demi keselamatan semua.

Jangan taruh uang sembarangan didompet/sumber: pixabay.com
Jangan taruh uang sembarangan didompet/sumber: pixabay.com
Ketika menaruh uang atau menyimpan uang taruhlah ditempat paling aman seperti didalam sepatu atau didalam celana serep khusus bagi cowok. 

Bagi cewe agar kiranya menympan uang tersebut dilakukan diberbagai tempat seperti kantong baju serep berada didalam baju, saku pada celana paling dibelakang juga disamping serta ditaruh dalam dompet. Pilih tempat duduk aman.

3). Surat dokumen penting di photo copy

Jika masih ragu ata dirasa menghawatikan akan kehilangan karena dicopet maka sebelum pergi hendakbya seluruh dokumen penting seperti KTP, KK, dan buku nikah jika perlu sekalian untuk di photo copy terlebih dahulu.

Tujuannya agar aman dan nyaman saat diperjalanan sedangkan data pribadi yang asli bisa ditaruh dirumah. Jadi saat bepergian tidak khawatir kehilangan.

Jangan lupa membawa catatan untuk lebih memudahkan jika terjadi lebih lanjut atas lehilangan barang Anda seperti mencatat nomor kartu ATM, telepon rumah, saudara bahkan nomor telepon polisi dibuku kecil.

4). Jangan mainan HP saat di jalan

Jika ingin selamat barang anda dalam perjalan ketika menggunakan transportasi umum seperti Bus, akan lebih baik jangan mainan Handphone.

Ilustrasi mainan hape dijalan/sumber: pixabay.com
Ilustrasi mainan hape dijalan/sumber: pixabay.com
Bisa jadi akan sangat fatal akibatnya seperti HP Saya yang hilang karena dicopet dalam perjalanan saat dikendaraan sama kawanan copet.

Bisa jadi karena candu atau ketergantungan dengan hape maka saran Saya sebaiknya simpen dulu ditas barang sebentar ini baru kemudian setelah sampai tujuan baru bisa digunakan lagi.

Sebaiknya sangat Saya sarankan. Naik bus dan naik trans jakarta itu berbeda. Bus cuma kondektur yang kalo penumpang pada naik dan bus jalan sang kondektur tidur sampai ngorok. Sedang trans lengkap dengan scurity yang siap siaga maka aman ketika mainan hape.

Oleh karena itu cara aman agar tidak kecopetan maka jangan mainan hape dulu didalam bus atau saat akan naik bus karena hal tersebut menjadi incaran.

Awas copet mengincarnu dimanapun kamu berada khususnya ditempat-tempat keramaian seperti angkutan umum, bus dan pasar. Sebab copet beraksi ditempat tersebut, mereka biasa satu tim tapi satu tujuan.

Para copet dalam aksinya berbagi tugas. Ada yang mengawasi, beraksi, penadah dan pengalihkan perhatian pada situasi dan kondisi sang korban.

Jadi, waspadalah.. waspadalah..! 

Itulah pengalaman Saya kena copet dan tips cara mengatasinya. Terima kasih telah membaca semoga bermanfaat dan salam..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun