Riyanto Sebagai Banser Nahdlatul Ulama
Mengenang Riyanto sebagai sosok pemuda yang telah berjasa bagi banyak nyawa anak manusia. Kalau melupakan mantan, itu baru boleh. Hahaha..
Mengutip dari situs resmi nuonline bahwa Riyanto adalah seorang Banser NU yang meninggal terkena bom yang dipeluknya sambil berlari.
Semoga Allah menerima segala amal ibadahnya dan semoga Beliau mendapat balasan surga bersama para pejuang yang berjihad dijalan kebenaran.Â
Kronologi kejadian dari meninggalnya Riyanto pada malam natal yakni pada tanggal 24 Desember 2000 yang lalu.
Dengan ditemani oleh 4 sesama anggota Banser NU kala itu, Riyanto mendapat tugas guna menjaga Gereja Eben Haezar Mojokerto. Riyanto bersama empat teman lainnya hanya seorang anggota Banser dari kesatuan koordinasi cabang Mojokerto. Mereka bukan tentara ataupun anggota kepolisian.
Pada Tahun 2000 yang lalu memang kala itu tengah merebak berbagai macam aksi teror bom. Sehingga Banser NU yang tugas utamanya adalah menjaga stabilitas keamanan, maka tidak mengherankan jika Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) memberi instruksi kepada para kader atau pun jajarannya.
Hal ini dilakukan oleh GP Ansor semata-mata demi tugas mulia pada bangsa dengan dedikasi pada dirinya yang tinggi guna membantu aparat keamanan yang juga ikut mengamankan perayaan malam natal pada Gereja Eben Haezar tersebut.
Waktu itu jam menunjukan pukul 20.30 malam. Ibadah pada malam itu baru saja dimulai hingga separuhnya berjalan.
Seketika ada yang memberi tahu kepada rekan-rekan banser NU lainnya jika didepan pintu Gereja tersebut terdapat bungkusan berwarna hitam dan jelas bungkusan tersebut dicurigai.
Ketika Riyanto mendengar kabar tersebut, tanpa dikomando lagi Riyanto langsung tancap gas. Bergegas menghampiri bungkusan tersebut.