Kuterkesiap di hujung gulita hibernasi
dalam pulsa-pulsa kontemplasi dan refleksi
setia dipandu sang disorientasi
berjuang melacak tapak-tapak apopleksi
mengais reja-reja kasih sayang di comberan reminisensi
namun hanya situs-situs hiperamnesi yang bisa kuekskavasi
bersama artefak-artefak murka yang percuma dideteksi
Tolong katakan, dimana saat ini kuberlokasi?
masihkah kueksis di jagad berparfum emosi, fantasi?
atau kut’lah bermigrasi ke kekalnya alam kulminasi?
Moga-moga ini barzakh seperti di firman Sang Wasi
di sini si salim diapresiasi
si zalim mesti siap dieksekusi
tiada lagi ruang penitensi
di mahkamah asmara, si sangsi pasti diberi sanksi
Namun, andai Dia ingin kubergeming di planet predestinasi
pastilah kukan simak dan taati sepenuh dedikasi
meski tetes-tetes infus kian berinaian dalam indolensi
walau dokter-dokter ahli terus dilanda frustrasi
kutak pernah surut dari visi, misi
s’bab di luar sana engkau tegar menanti segala konsekuensi
kendati nyawa ini terdegradasi, bahkan tereliminasi
afeksi dan klemensimu tetap meraksi
kar’na s’panjang cinta dan ajalku, engkau satu-satunya wasi
Bumi Allah, 1 Maret 2016
KOSAKATA:
>> hibernasi = keadaan istirahat atau tidur pd binatang selama musim dingin
>> disorientasi = (1) kekacauan kiblat; kesamaran arah; (2) kehilangan daya utk mengenal lingkungan, terutama yg berkenaan dng waktu, tempat, dan org
>> apopleksi = penyakit yg menyebabkan penderitanya jatuh pingsan krn salah satu pembuluh darah di otaknya pecah
>> reja-reja = sisa-sisa atau buangan
>> reminisensi = (1) kenang-kenangan; (2) tindakan mengenang; pengenangan; (3) hal berpikir dan bercerita tt pengalaman atau kejadian masa lampau; (4) halaman atau ruang dl sebuah buku yg dpt digunakan utk membangkitkan ingatan seseorang akan tulisan org lain
>> hiperamnesi = keadaan tdk ingat apa-apa selain kejadian yg telah lama berselang
>> ekskavasi = (1) penggalian yg dilakukan di tempat yg mengandung benda purbakala; (2) tempat penggalian benda purbakala
>> artefak = alat-alat amat sederhana dr zaman batu
>> kulminasi = (1) puncak tertinggi; tingkatan tertinggi; (2) titik tertinggi
>> Wasi = yg menguasai alam semesta; Allah
>> wasi = org yg melaksanakan wasiat
>> penitensi = keadaan menyesali dosa
>> predestinasi = ketentuan Tuhan; yg sudah lebih dahulu ditentukan oleh Tuhan; takdir
>> berinaian = bertetes-tetes; berintik-rintik (tt hujan)
>> indolensi = (1) kelesuan; (2) kelambanan berpikir
>> afeksi = (1) rasa kasih sayang; (2) perasaan dan emosi yg lunak
>> klemensi = kemurahan hati; kerahiman; kesediaan mengampuni atau memaafkan
>> meraksi = mengharumkan dng bunga, parfum dll
Puisi ini juga ditulis di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H