Mohon tunggu...
Samanta
Samanta Mohon Tunggu... -

Bukan aku yang menulis puisiku... Puisikulah yang menulisku...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wasi

3 Februari 2017   03:06 Diperbarui: 3 Februari 2017   03:25 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuterkesiap di hujung gulita hibernasi

dalam pulsa-pulsa kontemplasi dan refleksi

setia dipandu sang disorientasi

berjuang melacak tapak-tapak apopleksi

mengais reja-reja kasih sayang di comberan reminisensi

namun hanya situs-situs hiperamnesi yang bisa kuekskavasi

bersama artefak-artefak murka yang percuma dideteksi

Tolong katakan, dimana saat ini kuberlokasi?

masihkah kueksis di jagad berparfum emosi, fantasi?

atau kut’lah bermigrasi ke kekalnya alam kulminasi?

Moga-moga ini barzakh seperti di firman Sang Wasi

di sini si salim diapresiasi

si zalim mesti siap dieksekusi

tiada lagi ruang penitensi

di mahkamah asmara, si sangsi pasti diberi sanksi

Namun, andai Dia ingin kubergeming di planet predestinasi

pastilah kukan simak dan taati sepenuh dedikasi

meski tetes-tetes infus kian berinaian dalam indolensi

walau dokter-dokter ahli terus dilanda frustrasi

kutak pernah surut dari visi, misi

s’bab di luar sana engkau tegar menanti segala konsekuensi

kendati nyawa ini terdegradasi, bahkan tereliminasi

afeksi dan klemensimu tetap meraksi

kar’na s’panjang cinta dan ajalku, engkau satu-satunya wasi

Bumi Allah, 1 Maret 2016

KOSAKATA:

>> hibernasi = keadaan istirahat atau tidur pd binatang selama musim dingin

>> disorientasi = (1) kekacauan kiblat; kesamaran arah; (2) kehilangan daya utk mengenal lingkungan, terutama yg berkenaan dng waktu, tempat, dan org

>> apopleksi = penyakit yg menyebabkan penderitanya jatuh pingsan krn salah satu pembuluh darah di otaknya pecah

>> reja-reja = sisa-sisa atau buangan

>> reminisensi = (1) kenang-kenangan; (2) tindakan mengenang; pengenangan; (3) hal berpikir dan bercerita tt pengalaman atau kejadian masa lampau; (4) halaman atau ruang dl sebuah buku yg dpt digunakan utk membangkitkan ingatan seseorang akan tulisan org lain

>> hiperamnesi = keadaan tdk ingat apa-apa selain kejadian yg telah lama berselang

>> ekskavasi = (1) penggalian yg dilakukan di tempat yg mengandung benda purbakala; (2) tempat penggalian benda purbakala

>> artefak = alat-alat amat sederhana dr zaman batu

>> kulminasi = (1) puncak tertinggi; tingkatan tertinggi; (2) titik tertinggi

>> Wasi = yg menguasai alam semesta; Allah

>> wasi = org yg melaksanakan wasiat

>> penitensi = keadaan menyesali dosa

>> predestinasi = ketentuan Tuhan; yg sudah lebih dahulu ditentukan oleh Tuhan; takdir

>> berinaian = bertetes-tetes; berintik-rintik (tt hujan)

>> indolensi = (1) kelesuan; (2) kelambanan berpikir

>> afeksi = (1) rasa kasih sayang; (2) perasaan dan emosi yg lunak

>> klemensi = kemurahan hati; kerahiman; kesediaan mengampuni atau memaafkan

>> meraksi = mengharumkan dng bunga, parfum dll

Puisi ini juga ditulis di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun