"Itu resiko bagi wanita berstatus janda! Sabar dan tawakal pada Allah, ya!" sahut Nafisah lembut, "Kamu wanita special yang diuji dengan cobaan yang tidak semua wanita mampu mengalaminya. Doain yang baik-baik aja!" katanya lagi melanjutkan.
"Yuk lanjut lagi pokok bahasan webinar kita kali ini!" ajak Carla semangat.
Akhirnya komunitas wanita-wanita hebat itupun melanjutkan webinar mereka, setelah terjeda dengan tragedi yang dialami Bu Ani.
*****
"Bu Ani, saya sudah pernah menawarkan untuk membeli jalan yang di depan mess yang Ibu tempati sekarang! Kata Pak Heru, itu jalanan diwakafkan untuk almarhumah ibunya!" ujar Pak Arwo, setelah mendengar kejadian Bu Ani dilabrak oleh Ibu Rita, si juragan kontrakan.
"Yang penting kalian nggak salah, udah itu aja!" celetuk Bu Ati, istri Pak Arwo.
"Nanti Papi buat tempat sampah di depan aja, lalu pasang CCTV!" saran Bu Tari, Ibunda Bu Ati lembut ke suaminya, "Main gedor pintu orang dan marah-marah ke anak yatim, apa dia tak beragama, ya?" sergah Bu Tari emosi.
"Iya, nanti Papi pasang CCTV!" sahut Pak Slamet sambil beranjak pergi.
Pak Arwo dan Pak Slamet langsung menghubungi karyawan nya, sesuai saran Bu Tari.
Ibu Ani dan kedua anak menjadi tak nyaman dengan keadaan tersebut. Tinggal di rumah baru gratis, tidak membayar bulanan, tapi ada orang kaya searogan Ibu Rita.
"Kita salah apa ya, Ma?" tanya Riri sambil mengusap punggung ibunya lembut.