Mohon tunggu...
Salwa AmaliaKaysan
Salwa AmaliaKaysan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Introvert yang hobi melukis, menulis dan mendongeng.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ipeh

16 Oktober 2024   07:32 Diperbarui: 16 Oktober 2024   07:35 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mungkin Allah menegur lewat itu!" sahut sang ibu lesu.

Pagi itu, mereka gegas berjalan ke halte terdekat. Menaiki Jaklinko, yang untungnya masih gratis. Tak ada uang sepeserpun. Bahkan sang mama puasa, agar Cantika dan adiknya bisa makan.

Akhirnya Jaklinko pun tiba dan mereka segera naik. Sang adik yang sering mabuk, langsung terkulai di pangkuan sang ibu.

"Adik kelihatan lelah!" gumam Cantika pelan.

"Hmmm," gumam ibunya lebih pelan.

Di suatu halte, tampak seorang gadis naik bersama ibunya. Gadis itu memiliki wajah yang special. Namun senyum di bibirnya selalu terkembang manis.

"Halo Ibuuu...!" sapa gadis kecil itu ramah.

"Halooo...!" sahut Mama Cantika spontan.

Ada gelenyar  kebahagiaan yang meliputi angkutan umum itu. Aura gadis special itu seakan menular.

"Halo, Kakak Cantik!" sapa gadis itu riang kepada Cantika.

"Halo, Ipeh!" sahut Cantika tak kalah riang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun