Setiap pulang sekolah, Amel bertanya pada Momo, "Kamu menangis, saat Mama anter Kakak?".
Momo menggelengkan kepala. Amel takjub sekali, adiknya yang baru berusia empat tahun itu, berani dan mandiri. Dulu saat Amel seusianya, tak seberani itu. Mungkin karena masih ada ayahanda. Sedangkan Momo sejak lahir, sudah tidak melihat figur ayah.
Ayah mereka meninggal dunia, enam bulan setelah Momo lahir. Beberapa kali, Amel menangis sedih dalam diam, saat Ibu Yani dan Momo beberapa kali sakit dan harus rawat inap.
Amel menjadi malu. Momo tidak menangis dan ketakutan saat tak ada ibunya. Sejak itu Amel bertekad untuk lebih kuat lagi.
Hidup ini tidak selalu seindah harapan. Namun rasa syukur akan membuat kita merasakan hidup ini jauh lebih indah. Rasa syukur membuat kita menghargai apapun yang kita harus jalani.
Jakarta, 27 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H