Mohon tunggu...
Salwa AmaliaKaysan
Salwa AmaliaKaysan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Introvert yang hobi melukis, menulis dan mendongeng.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dunia Tak Seindah Harapan

27 September 2024   05:46 Diperbarui: 27 September 2024   07:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ada rasa sedih menggelayut di batin Ibu Yani. Namun, dia berusaha tidak memperlihatkannya.

"Ibu Yuli itu sepertinya orang berada, Ma! Tidak tahu kesulitan orang miskin seperti kita! Beliau juga sepertinya seorang guru, yang tidak punya rasa empati!" ujar Amel dengan intonasi datar, "Amel harus kuat kan, Ma? Wajib kuat!" serunya semangat.

"Memang apa kata Ibu Yuli?" tanya Ibu Yani penasaran.

"Amel sudah bilang, berusaha berangkat sekolah setelah azan subuh, tapi Jaklinkonya penuh terus!" sahut Amel sambil tersenyum, "Komentar beliau sangat enteng, Amel harus berangkat lebih pagi lagi, hehe.... " kekehnya geli.

"Yakin mau berangkat jam empatan?" tanya Ibu Yani meyakinkan.

"Sekarang Jaklinko ada yang malam!" sahut Amel yakin.

"Di halte sini, Mama masih bisa menemanimu, tapiii...." sahutnya terjeda.

"Doain Amel ya, Ma!" sahut Amel menguatkan.

Amel memandang jalan raya yang masih lenggang. Langitpun masih gelap. Beberapa angkutan umum lewat di hadapannya, berisikan sayuran untuk dijual.

Ada rasa sedih di hatinya. Sebenarnya kalau boleh jujur, Amel takut berada di halte sendirian. Diapun tahu, ibunya di rumah juga pasti memikirkannya terus, hingga dia kirim pesan dan mengabarkan, sudah sampai sekolah dengan selamat.

Ibu Yani ingin menemaninya, tapi Amel harus memikirkan kesehatan ibu, dan juga sang adik bungsu, Momo. Waktu awal ke sekolah, Amel diantarkan ke sekolah, dan mereka dengan berat hati, meninggalkan Momo di rumah sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun