Mohon tunggu...
Salsa Putri
Salsa Putri Mohon Tunggu... Bankir - perbankan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi saya suka bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi Nasional sebagai Persatuan Bangsa

30 Oktober 2023   00:05 Diperbarui: 30 Oktober 2023   00:11 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Suatu negara memerlukan persatuan nasional, yaitu integrasi nasional. Dapat dikatakan bahwa suatu negara yang dapat mencapai integrasi etnis akan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan seluruh etnis yang ada di dalamnya. Integrasi nasional merupakan tolak ukur persatuan dan kesatuan bangsa. Pada bab ini, kita akan mempelajari lebih jauh tentang konsep dan pentingnya integrasi nasional bagi suatu negara.

1. Arti integrasi nasional

Arti Integrasi Secara etimologis, integrasi terdiri dari dua kata integrasi dan bangsa. Terminologi dapat dijelaskan sebagai penggunaan suatu kata sebagai istilah yang berkaitan dengan konteks tertentu. Konsep integrasi nasional relevan untuk konteks khusus dan umum. Para ahli menyarankan beberapa definisi integrasi etnis dalam konteks Indonesia menurut para ahli / penulis:

 a. Menurut Saafroedin Bahar (1996), menyatakan bahwa integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh elemen suatu negara dengan pemerintahan dan wilayahnya.

 b. Menurut Riza Noer Arfani (2001), terbentuknya jati diri bangsa dan menyatunya berbagai kelompok sosial budaya menjadi satu kesatuan wilayah.

c. Menurut Djuliati Suroyo (2002), Integrasi nasional adalah penyatuan negara-negara yang menduduki suatu wilayah tertentu dalam suatu negara berdaulat.

D. Menurut Ramlan Surbakti (2010), Integrasi nasional adalah proses penyatuan kelompok sosial budaya yang berbeda dalam satu kesatuan wilayah dan identitas nasional.

Kata "integrasi nasional" dalam bahasa Inggris adalah Integrasi Nasional. Menurut arti etimologisnya, integrasi dapat diartikan sebagai percampuran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh atau terpadu. Integrasi mengacu pada bangsa sebagai suatu bentuk perkumpulan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, tinggal di wilayah yang sama, dan di bawah otoritas politik yang sama. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa jika dilihat dari segi terminologi, istilah integrasi nasional menurut para ahli mempunyai arti yang beragam. Namun persamaannya dapat kita temukan bahwa integrasi dapat berarti kesatuan, perpaduan, keterpaduan, kebulatan unsur atau aspek.

2. Jenis integrasi

Dalam realitas nasional, integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek: politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dari aspek politik sering disebut integrasi politik; dari aspek ekonomi (economic integrasi), yaitu saling ketergantungan ekonomi antar wilayah yang bekerja sama; dari aspek sosial budaya (socio-cultural integrasi), yaitu hubungan antar suku, kelas dan kelompok. Menurut pandangan ini, integrasi nasional meliputi: 

1) integrasi politik.

Pada tingkat integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal menyangkut hubungan antara elit dan massa, antara elit politik dan massa pendukung, atau antara pemimpin dan rakyat untuk mempersempit perbedaan dalam konteks pembangunan suatu proses. Dimensi horizontal menyangkut hubungan-hubungan yang berkaitan dengan persoalan kewilayahan, antar wilayah, antar suku, antar umat beragama, dan kelompok-kelompok dalam masyarakat Indonesia.

2) integrasi ekonomi.

Integrasi ekonomi adalah saling ketergantungan antar wilayah untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Adanya saling ketergantungan berarti daerah dan masyarakat yang berbeda asal usulnya akan melakukan kerja sama yang saling menguntungkan dan sinergis.

3) integrasi sosial budaya.

Integrasi ini adalah proses penyesuaian berbagai komponen masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.. 

Berbagai faktor tersebut dapat mencakup ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain-lain.

3.Model Integrasi

a.Model integrasi imperium Majapahit 

Model integrasi ini bersifat kemaharajaan (imperium) Majapahit. Struktur kemaharajaan yang begitu luas ini berstruktur konsentris. Konsentris pertama yaitu wilayah inti kerajaan (nagaragung). Konsentris kedua adalah wilayah di luar Jawa (mancanegara dan pasisiran) Konsentrisitas ketiga (Tanah Sabrang).

b. Model Integrasi Kolonial 

Model integrasi ini lebih tepat disebut integrasi Hindia Belanda baru, karena sepenuhnya dilaksanakan pada awal abad ke-20 dengan wilayah yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Integrasi vertikal antara pemerintah pusat dan daerah didorong oleh jaringan birokrasi kolonial yang terdiri dari ambtenaar (pegawai) Belanda dan pribumi yang tidak memiliki jaringan dengan masyarakat luas. Dengan kata lain, pemerintah tidak menerima dukungan rakyat yang signifikan. Model integrasi kolonial ini tidak mampu mempersatukan seluruh keberagaman bangsa Indonesia, namun hanya bertujuan untuk menciptakan kesetiaan tunggal kepada penguasa kolonial.

Dalam model integrasi nasional Indonesia, dapat dicapai melalui dua strategi kebijakan yaitu kebijakan asimilasi dan kebijakan kesatuan dalam keberagaman (Sjamsudin, 1989). Asimilasi merupakan percampuran dua kebudayaan yang disertai hilangnya ciri-ciri kebudayaan asli sehingga terbentuklah kebudayaan baru. Jika asimilasi menjadi strategi integrasi nasional, berarti negara melakukan integrasi masyarakat dengan memastikan unsur-unsur budaya yang ada di negara tersebut benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi mencerminkan budaya kelompok atau budaya lokal.

4. Integrasi Politik 

Integrasi politik adalah kesatuan masyarakat dengan sistem politik. Integrasi politik dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:

a. Integrasi Nasional 

Integrasi nasional mengacu pada proses menyatukan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah dan membentuk identitas nasional.

b. Integrasi Regional 

Integrasi regional mengacu pada persoalan penetapan kewenangan kekuasaan pusat nasional atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang terdiri dari kelompok sosial budaya tertentu dalam masyarakat.

c. Integrasi Nilai 

Integrasi nilai mengacu pada adanya konsensus mengenai nilai-nilai minimum yang diperlukan untuk menjaga ketertiban sosial. 

d. Integrasi Elit Massa

Integrasi Elit Massa mengacu pada masalah komunikasi antara pemerintah dan yang diperintah. Menyatukan perbedaan aspirasi dan nilai antara kelompok elit dan massa.

e. Integrasi Perilaku 

Integrasi ini mengacu pada penciptaan perilaku yang terintegrasi dan dapat diterima untuk mencapai tujuan bersama.

5. Pentingnya Integrasi Internasional 

a. Menurut Imam Musbikin dalam buku Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Integrasi nasional sangat penting untuk dibangun atau dicapai, karena Indonesia merupakan negara berkembang atau masih mencari jati dirinya. 

b. Aspek penting dalam integrasi nasional:

1.Membangun integrasi nasional sangat penting karena Indonesia masih merupakan negara berkembang atau masih mencari jati diri.

2.Integrasi nasional merupakan sarana menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada.

3.Indonesia perlu mencapai tujuan yang diinginkan.

4.Diperlukan untuk menjaga keutuhan, keutuhan, dan kedaulatan negara Indonesia.

 

6. Integrasi dan Disintegrasi 

Disintegrasi adalah kebalikan dari integrasi, jika integrasi berarti kesatuan, integrasi antar unsur atau unsur yang ada di dalamnya maka disintegrasi dapat diartikan sebagai ketidak konsistenan, perpecahan diantara unsur-unsur yang ada. Disintegrasi nasional adalah merosotnya persatuan antar golongan dan golongan dalam suatu negara. Disintegrasi terjadi dalam berbagai bentuk, seperti konflik fisik, tawuran, 

tawuran, kerusuhan, revolusi, bahkan peperangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun