Mohon tunggu...
Salsa Putri
Salsa Putri Mohon Tunggu... Bankir - perbankan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi saya suka bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi Nasional sebagai Persatuan Bangsa

30 Oktober 2023   00:05 Diperbarui: 30 Oktober 2023   00:11 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tingkat integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal menyangkut hubungan antara elit dan massa, antara elit politik dan massa pendukung, atau antara pemimpin dan rakyat untuk mempersempit perbedaan dalam konteks pembangunan suatu proses. Dimensi horizontal menyangkut hubungan-hubungan yang berkaitan dengan persoalan kewilayahan, antar wilayah, antar suku, antar umat beragama, dan kelompok-kelompok dalam masyarakat Indonesia.

2) integrasi ekonomi.

Integrasi ekonomi adalah saling ketergantungan antar wilayah untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Adanya saling ketergantungan berarti daerah dan masyarakat yang berbeda asal usulnya akan melakukan kerja sama yang saling menguntungkan dan sinergis.

3) integrasi sosial budaya.

Integrasi ini adalah proses penyesuaian berbagai komponen masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.. 

Berbagai faktor tersebut dapat mencakup ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain-lain.

3.Model Integrasi

a.Model integrasi imperium Majapahit 

Model integrasi ini bersifat kemaharajaan (imperium) Majapahit. Struktur kemaharajaan yang begitu luas ini berstruktur konsentris. Konsentris pertama yaitu wilayah inti kerajaan (nagaragung). Konsentris kedua adalah wilayah di luar Jawa (mancanegara dan pasisiran) Konsentrisitas ketiga (Tanah Sabrang).

b. Model Integrasi Kolonial 

Model integrasi ini lebih tepat disebut integrasi Hindia Belanda baru, karena sepenuhnya dilaksanakan pada awal abad ke-20 dengan wilayah yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Integrasi vertikal antara pemerintah pusat dan daerah didorong oleh jaringan birokrasi kolonial yang terdiri dari ambtenaar (pegawai) Belanda dan pribumi yang tidak memiliki jaringan dengan masyarakat luas. Dengan kata lain, pemerintah tidak menerima dukungan rakyat yang signifikan. Model integrasi kolonial ini tidak mampu mempersatukan seluruh keberagaman bangsa Indonesia, namun hanya bertujuan untuk menciptakan kesetiaan tunggal kepada penguasa kolonial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun