Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB
Dosen Pengampu: Apollo, Prof.Dr, M.Si.Ak
"Memahami sadulur papat limo pancer sebagai kearifan lokal Indonesia"
Negara Indonesia merupakan suatu negara yang tercipta dari banyaknya perbedaan yang ada, seperti agama, suku bangsa, bahasa daerah dan adat istiadat. Beberapa suku yang terkenal di Indonesia yaitu suku jawa, sunda, bugis, batak, dayak, dan masih banyak lagi. Selain itu dari tiap suku yang ada maka memiliki kebiasaan, kepercayaan juga budaya yang berbeda. Hal ini di pengaruhi oleh letak geografis suku tersebut, serta tak lepas dari kepercayaan para leluhur terdahulu dan biasanya budaya tersebut tidak terlepas dari hal hal yang mistis atau sulit di pahami secara akal logika manusia.Â
Salah satu budaya yang dapat kita jadikan contoh yaitu kepercayaan tentang "sedulur papat lima pancer" yang ada di suku jawa dan dipercayai oleh masyarakat disana. Untuk masyarakat luar jawa mungkin masih ada yang belum paham atau bahkan baru pertama kali mendengar tentang kepercayaan ini, maka dari itu dalam artikel kali ini akan dibahas tentang "Sadulur papat lima pancer".
Apa arti dari "Sadulur Papat Limo Pancer"?
Meskipun "Sedulur papat Limo Pancer" merupakan suatu istilah yang lahir dalam kepercayaan masyarakat jawa, tetapi sebenarnya konsep ini mirip juga seperti kepercayaan lain yang ada di Nusantara seperti Khodam, Pendamping atau Penjaga dari kalangan makhluk astral untuk manusia. Secara bahasa, arti Sadulur papat limo pancer  yaitu empat saudara dan yang ke lima merupakan pusatnya. Sementara itu menurut kepercayaan masyarakat jawa, "Sadulur Papat Limo Pancer" merupakan suatu istilah yang artinya yaitu suatu satu kesatuan dari wujud manusia yang saat itu lahir ke bumi. Dari istilah ini menggambarkan bahwa saat manusia lahir, maka lahir juga empat saudaranya ke dunia ini.
Menurut kitab primbon jawa, sedulur papat lima pancer merupakan teman gaib yang selalu menemani manusia, mulai dari dalam kandungan hingga manusia lahir dan meninggal dunia. Sedulur papat limo pancer ini juga dipercaya ikut serta dalam kehidupan manusia dan melindugi manusia dari marabahaya. Masyarakat jawa mengenal istilah sedulur papat limo pancer sebagai gambaran ketika manusia lahir, maka lahir juga lah empat saudara manusia tersebut. Maksud dari sedulur papat limo pancer ini adalah empat saudara dan lima sebagai pusatnya. Dalam kitab primbon Atassadhur Adammakna bab 5, terdapat tembangan kidung marmati. Kidung tersebut berbunyi:
Ana kidung ing kadang marmati, mong tuwuh ing kawasanira, nganakaken saciptane
Kakang kawah punika, kang rumeksa sarira-mami, anekakaken sedya ing kawasanipun
Adi ari-ari ika amayungi laku ing kawasaneki ngenakaken pangarah