4. Tugu Peringatan Perang Kamang 1908 ini dibangun di Simpang Pintu Koto, Menggambarkan empat tokoh penting Perang Kamang. Tokoh utama dalam penggerak perang anti blasting: H. Abdul Manan, Dt. Rajo Pangulu, Siti Aisyiah, Kari Mudo.
LESUNG BATU DI HALAMAN RUMAH ORANG TUA H. ABDUL MANAN
(Sumber: Foto koleksi pribadi penulis)
NAMA H. ABDUL MANAN DI PAKAI DI BEBERAPA NAMA RUAS JALAN DI DAERAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM
(Sumber: Koleksi foto pribadi penulis)
5. Lesung batu ini biasa digunakan sebagai tempat berdiri H. Abdul Manan biar lebih tinggi dan bisa dilihat banyak orang, saat menyampaikan pidato atau arahan pada pengikutnya.
WORKSHOP SEJARAH LOKAL PERANG KAMANG
Sumber: foto koleksi penulis
6. Nama jalan H. Abdul Manan di depan Kantor Camat Mandiangin, Koto Selayan Bukittinggi. Pada tanggal 15 Juni 1908 pasukan Belanda melewati jalan ini menuju Guguak Bulek terus ke Kamang untuk mencari H. Abdul manan. Foto kedua adalah nama ruas jalan dari Koto Panjang sampai ke Simpang Manduang yang melintasi Tugu Perjuangan Perang Kamang 1908.
SEMINAR NASIONAL H. ABDUL MANAN, DT RAJO PANGULU, SITI MANGGOPOH
Sumber: foto koleksi penulis
UPACARA PERINGATAN PERANG KAMANG 1908 OLEH PEMERINTAH KABUPATEN AGAM, SETIAP TANGGAL 15 JUNI
Foto upacara peringatan Perang Kamang 15 Juni 2019, dengan inspektur upacara Bupati Agam, Dr. H. Indra Catri, MSP, Dt. Malako Nan Putiah
(Sumber: foto koleksi Humas Agam)
BIODATA PENULIS