Pada aspek perusahaan, pandemi ini telah mengganggu kinerja perusahaan-perusahaan terutama yang bergerak dalam sektor perdagangan, transportasi, dan pariwisata bisa berdampak pada penurunan kinerja perusahaan yang kemudian diikuti oleh pemutusan hubungan kerja. Bahkan ada beberapa perusahaan yang mengalami kebangkrutan.
Sektor Pariwisata
Virus Corona juga sangat berdampak pada sektor pariwisata. Hal ini karena Indonesia menerapkan larangan perjalanan ke luar negeri untuk memutus penyebaran virus tersebut.Â
Larangan ini menyebabkan sejumlah maskapai membatalkan penerbangannya dan beberapa maskapai terpaksa tetap beroperasi meskipun mayoritas bangku pesawatnya kosong demi memenuhi hak penumpang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal China mencapai 2.07 juta orang pada tahun 2019 yang mencakup 12.8 persen dari total wisatawan asing sepanjang 2019.
Penyebaran virus Corona menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan berkurang. Dengan menurunnya wisatawan yang berkunjung ke Indonesia juga berdampak pada sektor penunjang pariwisata dan perdagangan seperti UMKM karena para wisatawan yang datang ke suatu destinasi biasanya akan membeli oleh-oleh.Â
Jika wisatawan yang berkunjung berkurang, maka omset UMKM dipastikan akan menurun. Dengan adanya pandemi ini juga mempengaruhi sektor-sektor penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail. Okupansi hotel mengalami penurunan sampai 40% yang berdampak pada kelangsungan bisnis hotel. Melemahnya pariwisata juga berdampak pada industri retail.
KESIMPULAN
Bisa disimpulkan bahwa tujuan utama dari analisis ini adalah melihat dampak dari Covid-19 bagi perekonomian Indonesia yang menjadi konsen pemerintah saat ini. Di lain sisi, virus Corona bisa memberikan dampak yang positif bagi perekonomian di Indonesia tidak hanya berdampak negatif. Salah satuny yaitu terbukanya peluang pasar ekspor baru selain China.Â
Selain itu, peluang memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana karena pemerintah akan lebih memprioritaskan dan memperkuat daya beli dalam negeri daripada menarik keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai koreksi agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian global sedang terguncang.
Virus yang tengah menyebar ini bukan hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, melainkan juga merosotnya ekonomi masyarakat di Indonesia. Perilaku panic buying juga sangat merugikan pihak lain yang membutuhkan.
Sebaiknya, konsumen bisa bijaksana dalam membeli kebutuhan sehari-hari sesuai dengan kebutuhan dan tidak menimbun barang, sebab dengan panic buying, boleh jadi yang diuntungkan adalah para pemburu rente dan sebaliknya, orang-orang yang benar-benar membutuhkan yang dirugikan.