Mohon tunggu...
Salsabila Rahadatul Aisy
Salsabila Rahadatul Aisy Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Bluemoon

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terjatuh di Antara Bintang-bintang

8 Februari 2021   16:16 Diperbarui: 23 Februari 2021   20:21 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    "Eh Roni kamu tidak boleh seperti itu dia bisa menggapai mimpinya. Ingat perkataan Ir. Soekarno 'Gantungkanlah mimpimu setinggi langit, jika kamu terjatuh maka akan terjatuh diantara bintang bintang.' Raka, kamu bisa menggapai mimpinya atau terjatuh diantara bintang bintang yang indah itu." Kata bu guru sambil memberi semangat.

***

Waktu pun berlalu begitu cepat, aku yang sudah menjalani perawatan kini sudah bisa membedakan warna. Setiap hari tiada bagiku pulang sekolah untuk berkumpul bersama teman menikmati masa SMA. Aku berusaha mengejar mimpiku dengan sedikit waktu yang tersisa kini.

Kini masa masa pertempuran berjuang melawan ribuan orang untuk menggapai mimpi pun dimulai.

Setiap hari aku melihat ibuku yang begitu khusyu dalam mendoakan anaknya ini agar bisa lulus. Begitu berat rasanya menjalani persaingan ini. Jika teman temanku sudah memamerkan tempat kos mereka, universitas mereka sedangkan aku masih disini berjuang melawan ribuan orang hebat ini. Omongan tetangga yang memintaku nyerah sudah bersaut sautan dari segala arah.

    Bu doakan Raka, Raka lolos kepusat dan akan berangkat besok. Raka janji akan mengganti rasa lelah ibu dengan senyuman atas keberhasilan anakmu ini. Tekad ku dalam hati.

Semua tes kini sudah aku lewati, aku hanya berharap ini tahunku. Aku ingin melihat senyum bahagia keluargaku.

Tapi tuhan berkata lain, mungkin tahun ini belum rejeki untukku. Membayangkan bagaimana perasaan orangtua yang membuatku tak sanggup menahan air mata ini. Sudah sempat mulut ini berjanji membahagiakan orangtua yang belum bisa terpenuhi. Sepanjang perjalanan pulang angin kencang disertai langit gelap dan suara sambaran petir yang bergemuruh turut menjadi saksi perjuanganku.

Anehnya, aku menyalahkan ini pada keadaan. Aku tahu ini semua salahku semua pengorbanan orangtuaku telah aku kecewakan. Aku malu pada diriku sendiri. Sempat terlintas dipikiranku menyerah, tapi suara gemuruh ini membuat tekadku bangkit untuk jatuh diantara bintang bintang.

***

2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun