Selain ada kelebihan adapula kekurangan yang dimiliki oleh pendekatan behavioristik sebagai berikut :
Sebuah resiko untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap.Â
Tidak setiap pelajaran bisa menggunakan metode ini.Â
Peserta didik berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran, menghafalkan apa yang di dengar dan di pandang sebagai cara belajar yang efektif.
Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru dianggap sebagai metode yang paling efektif untuk menertibkan peserta didik
Peserta didik dipandang pasif (tidak aktif), perlu banyak motifasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan dari guru.
Peserta didik hanya mendengarkan dengan tertib penjelsan dari guru dan mendengarkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yangefektif sehingga peserta didik berinisiatif pada suatu permasalahan yang muncul secara temporer tidak bisa diselesaikan oleh peserta didik.
Cenderung mengarahakan kepada peserta didik untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif, tidak produktif, dan menundukkan peserta didik sebagai individu yang bersifat pasif.
Pembelajaran peserta didik berpusat pada guru (teacher cenceredlearning) bersifat mekanistik dan hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur.
Penerapan metode yang salah dalam pembelajaran mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa, yaitu guru sebagai center, otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih, dan menentukan apa yang harus dipelajari oleh peserta didik. Dari paparan diatas bahwa pendekatan behavioristik memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga guru dan pendidik dituntut untuk bisa menggunakan pendekatan ini dengan secara baik dan semaksimal mungkin.
Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama bagi seorang anak dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Pengaruh pada pembentukan serta perkembangan kepribadian moral sangatlah besar artinya. Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik, mengasuh serta membimbing anak-anaknya supaya mencapai tahap tertentu yang menghantarkan anak agar siap dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam pengasuhan anak, orang tua juga dipengaruhi oleh budaya yang terdapat di lingkungannya. Namun di sisi lain, orang tua juga diwarnai oleh beberapa sikap tertentu saat membimbing, memelihara, serta mengarahkan putra dan putrinya. Sikap itu terlihat pada perbedaan pola pengasuhan orang tua terhadap anaknya yang berbeda, karena setiap orangtua pasti memiliki pola pengasuhan yang beda pula. Pola asuh orang tua ialah suatu interaksi antara orang tua dengan anak. Selama tahap pengasuhan, orang itulah yang berperanan penting dalam pembentukan sikap kepribadian anak.