Mementingkan masalalu artinya setiap tingkah lakunya itu terbentuk berdasarkan pengalaman dan latihan.Â
Adapun kelebihan dan kelemahan pendekatan behavioristik menurut Anam Mohammad Syamsul dan Dwiyogo Wasis D (2020: 2). Jika kita perhatikan, sebenarnya kelebihan dan kekurangan teori ini menjadi kajian yang menguntungkan bagi pengembangan teori-teori pembelajaran yang selanjutnya. Seperti teori belajar yang terdahulu. Teori belajar baru terlahir karena adanya ketidak cocokan dalam proses pembelajaran sehingga teori baru muncul. Hal ini juga berlaku pada teori behaviorisme karena kelebihan dan juga kekurangannya bisa untuk membuka celah lahirnya teori baru yang selanjutnya.Â
Berikut adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh teori behavirisme sebagai berikut :
Membisakan guru supaya bersikap teliti dan peka terhadap situasi dan kondisi belajarÂ
Guru tidak membiasakan untuk memberikan ceramah sehingga peserta didik dibiasakan untuk belajar mandiri. Jika peserta didik menemukan kesulitan baru maka hal itu ditanyakan kepada guru yang bersangkutanÂ
Mampu membentuk prilaku yang diinginkan agar mendapatkan pengakuan positif dan prilaku yang memang kurang sesuai mendapat penghargaannegative yang akan didasari pada prilaku yang tampak.Â
Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang berkaitan,maka dapat mengoptimalkan bakat dan kecerdasan peserta didik yang sudah terbentuk sebelumnya. Apabila anak sudah mahir dalam satu bidang tertentu, maka hal itu akan lebih dapat dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan pengulangan yang berkaitan tersebut agar lebih optimal.Â
Bahan pelajaran yang telah disusun hierarkis dari yang sederhana sampai pada yang kompleks yang ber tujuan untuk pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu sehingga mampu menghasilakan suatu prilaku yang konsisten terhadap bidang tertentu
Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimuls yang lainnya dan seterusnya sampai respons yang diinginkan muncul.Â
Teori ini cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung pada unsure-unsur kecepatan, spontanitas, dan juga daya tahan.
Teori behavioristik ini juga cocok untuk diterapakan pada anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru, dan suka dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung.