Beliau juga menambahkan bahwa Lebaran Topat juga menjadi momen untuk bersilaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. "Kami sering mengunjungi tetangga dan kerabat untuk bertukar ketupat dan berbagi hidangan Lebaran. Ini adalah saat-saat yang penuh sukacita dan kedamaian."
Pesona Keindahan dan Keragaman Budaya Lombok
Selain nilai-nilai sosial dan budaya yang terkandung dalam tradisi Lebaran Topat, momen ini juga menjadi ajang untuk menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya Pulau Lombok. Dengan hamparan pantai yang memukau, gunung-gunung hijau yang menjulang, dan kehidupan laut yang beragam, Lombok menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.
Saat Lebaran, wisatawan dari berbagai penjuru akan berbondong-bondong datang ke Lombok untuk merasakan pesona Lebaran Topat  dan menikmati keindahan alamnya. Mereka akan disambut dengan ramah oleh masyarakat setempat yang selalu siap menyambut tamu dengan senyum dan keramahan yang tulus.
Mempertahankan Warisan untuk Generasi Mendatang
Melalui tradisi Lebaran Ketupat, masyarakat Lombok tidak hanya memperkuat ikatan sosial dan budaya mereka, tetapi juga menjaga keberlanjutan warisan nenek moyang. Dengan melestarikan tradisi ini, mereka mengajarkan nilai-nilai penting kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga identitas budaya dan merayakan keberagaman.
Seiring dengan berkembangnya waktu, tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok terus hidup dan berkembang. Hal ini membuktikan bahwa meskipun dunia terus berubah, nilai-nilai dan keindahan tradisi budaya tetap abadi.
Selain itu Salah satu tradisi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Lombok dan lebaran Topat adalah "Ziarah Makan Tuan Guru". Tradisi ini tidak hanya merupakan bentuk penghormatan kepada para guru agama yang telah berjasa dalam menyebarkan ilmu dan nilai-nilai agama, tetapi juga merupakan momen berbagi kesejukan dan kebahagiaan, terutama saat perayaan Lebaran Ketupat.
Mengenang Jasa Para Tuan Guru