Mohon tunggu...
Salsabila
Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia Cibiru. "Education is imporant, but character is more"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelestarian Budaya terhadap Keanekaragaman Budaya Sunda di Era Digitalisasi

9 Januari 2023   16:13 Diperbarui: 9 Januari 2023   16:23 3065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang majemuk karena terdiri dari beragam suku. Suku adalah kelompok etnis dan budaya masyarakat yang terbentuk secara turun temurun pada generasi selanjutnya. Suku Sunda menempati suku terbesar kedua setelah suku Jawa, dengan proporsi 15,50% dari jumlah penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2022). Suku Sunda memiliki banyak keragaman budaya seperti tradisi, tarian derah, lagu daerah, maupun makanan khasnya. Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing, namun masih tetap memiliki satu kepaduan yang utuh. Maka dari itu, perlu adanya pelestarian budaya di era digitalisasi agar budaya tetap ada dan bisa diturunkan kepada generasi selanjutnya.

Di era digitalisasi ini, perkembangan dan kemajuan IPTEK sangat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat. Derasnya arus globalisasi menggeserkan nilai-nilai budaya lokal menjadi budaya luar. Tak jarang jika masyarakat Indonesia banyak yang mengikuti budaya luar sehingga lupa terhadap nilai-nilai budaya lokal yang dimilikinya. Gejala westernisasi dewasa ini sudah mewarnai budaya masyarakat (Alfadhil, 2021). Perkembangan globalisasi budaya yang sangat pesat melalui sarana media masa dan teknologi di dalam menampilkan budaya-budaya luar kepada masyarakat mengakibatkan banyak masyarakat yang lebih memilih untuk mengadopsi budaya-budaya luar (Fitriyani, 2015). Hal tersebut mejadi tantangan bagi kita sebagai masyarakat Indonesia untuk tetap mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat. Budaya Sunda memiliki nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Sunda yang melekat dalam pameo, silih asih (saling mengasihi), silih asah (saling memperbaiki diri), dan silih asuh (saling melindungi).

Kebudayaan Sunda merupakan kebudayaan yang hidup, tumbuh, dan berkembang dengan pola kehidupan masyarakat Sunda yang pada umumnya berdomisili di tanah Sunda (Ekadjati, 1993, hlm.7). Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakan dari kebudayaan lainnya. Orang-orang Sunda dikenal sebagai individu yang ramah, dan religius. Kecenderungan tersebut melekat pada pameo Sunda yang telah disebutkan di atas. Dalam budaya Sunda ada beberapa nilai yang dijunjung tinggi dalam keberlangsungan hidupnya yaitu cageur, bageur, bener, singer, dan pinter (Jaenudin, 2019, hlm.5).

Masyarakat Sunda merupakan bagian dari masyakat suku bangsa lainnya yang hidup di Indonesia. Suku Sunda adalah orang-orang tinggal di daerah Jawa Barat dan Banten yang dulu dikenal sebagai Tanah Pasundan atau Tatar Sunda. Secara kultural ekologis, pada umumnya masyarakat Sunda hidup pada daearah pegunungan tersebut, sehingga tidak jarang orang Sunda dikenal sebagai "orang gunung" (Indrawardana, 2012). Keanekaragaman yang dimiliki oleh masyarakat Sunda masih melekat ditanamkan dan dilestarikan oleh masyarakat tersebut. Seperti upacara tingkeban, nilai pamali, macam-macam lagu daerah, tradisi tujuh bulanan, sawer dalam pernikahan, dan lainnya.

Berdasarkan pada pemaparan pada permasalahan tersebut, maka pada artikel ini peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai keanekaragaman budaya Sunda dalam upaya pelestarian kebudayaan di era digitalisasi.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan instrumen studi literatur mengenai keanekaragaman budaya sunda di era digitalisasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data dari jurnal, artikel, dan internet serta penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai keanekaragaman budaya Sunda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nilai-Nilai Budaya Sunda

Istilah nilai berasal dari bahasa Inggris yaitu value. Nilai menurut KBBI adalah sifat-sifat atau suatu hal yang penting yang berguna untuk kemanusiaan. Sedangkan nilai sebagai kata kerja diartikan suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai dan melakukan penilaian (Kaelan, 2001, hlm. 174). Hakikat nilai adalah kualitas yang melekat pada suatu objek.

            Kebudayaan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah segala sesuatu yang berhubungan dan tidak bisa lepas dari budaya. Budaya berasal dari kata budi sebagai jiwa yang telah matang. Budaya merupakan buah budi manusia (Ki Hadjar Dewantara, 1967, hlm.85).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun