Mohon tunggu...
Salsabila A
Salsabila A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rupa-rupa

Penulis rupa-rupa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Novel "Six of Crows"

23 Juni 2021   01:39 Diperbarui: 23 Juni 2021   01:41 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bisa dibilang, aku jatuh cinta pada kalimat pertama, "Joost punya dua persoalan: bulan dan kumisnya". Penasaran 'kan? Sama, aku juga. Cukup dengan satu kalimat ini saja, novel ini sudah memiliki hatiku sepenuhnya. Dan begitu kukira aku enggak bisa jatuh cinta lebih dalam lagi dengan novel ini, dia mematahkan asumsiku dengan menunjukkan dunia yang fantastis dengan petualangan yang menegangkan bersama tokoh-tokoh yang luar biasa. Lebay? Rasanya aku enggak bisa bersikap biasa aja kalau menyangkut novel ini.

Novel ini terbagi menjadi enam bagian dimana setiap bagian memiliki sub-bab dengan penceritaan dari berbagai sudut pandang. Memungkinkan kita sebagai pembaca merasakan setiap denyut jantung yang coba ditaruh penulis kepada masing-masing tokoh.

Ada 7 sudut pandang yang digunakan pada novel ini. 5 diantaranya merupakan anggota dari misi "bunuh diri" yaitu, Kaz, Inej, Jesper, Nina, dan Matthias. Sedangkan dua lainnya bisa dibilang pengantar dan penutup dari cerita ini. Joost dan Pekka Rollins.

Cerita ini dimulai dari keributan yang pecah di dermaga milik saudagar Ketterdam. Hal yang tak terduga terjadi. Untuk meredam keributan yang sudah pecah, saudagar lain mencari Kaz yang terkenal dengan keahliannya dalam mencuri untuk membantunya mencuri hal yang paling dijaga di tempat yang paling terjaga. Persentase keberhasilan mereka hanya 0,0001%. Keraguan Kaz untuk mengambil tawaran ini lenyap begitu mendengar bayaran yang akan didapatkannya. Bayaran yang besar, bahkan setelah dia membaginya dengan krunya nanti.

Misi bunuh diri ini tentu membutuhkan kru jenius yang cukup gila mengingat kemungkinan mereka untuk kembali ke Ketterdam sangat kecil. Dan Kaz tahu siapa saja orang jenius yang cukup gila untuk menyerahkan nyawa mereka pada misi ini. Dari sanalah petualangan mereka untuk menaklukkan perang yang mustahil untuk dimenangkan ini dimulai.

Menurutku, penulis sangat pintar membawakan petualangan mereka melalui berbagai sudut pandang. Selain membuat cerita tetap mengalir dan menjauhi pembaca dari rasa bosan, juga memperluas imajinasi pembaca.

Penulis memperlakukan setiap tokohnya dengan adil. Memberikan ruh pada setiap tokohnya dengan sama banyak. Membuat pembaca tidak memiliki pilihan lain selain jatuh cinta kepada setiap tokoh.

Hati-hati dengan spoiler!

Aku sangat suka dengan karakter Kaz yang tanpa ampun. Seorang jenius yang menggunakan kejeniusannya untuk hal-hal yang menyalahi norma masyarakat yang berlaku, bahkan untuk negara seberantakan Ketterdam. Bukannya mau membela, tapi kita semua tahu setiap perbuatan pasti ada alasan atau latar belakangnya. Begitupun dengan hal-hal yang dilakukan Kaz. Aku enggak memberikan statement bahwa Kaz merupakan sosok Robin Hood di Ketterdam. Big no! Dia bahkan mengancam anak kecil dan memeras orang-orang untuk sampai ketujuannya. Jadi dia bukanlah Robin Hood. 

Segala hal yang dilakukannya sebenarnya hanya memiliki satu tujuan, menjadi kaya yang akan mengantarkannya pada pembalasan dendam. Kedengerannya klise, ya. Tapi percaya deh, begitu kalian baca novel ini, kalian bahkan mungkin mulai mengerti kemudian memaklumi.

Karakter Kaz yang keras ini uniknya bisa menyatu dengan karakter krunya pada misi bunuh diri. Dia selalu dipercaya untuk membawa nyawa mereka kembali ke Ketterdam semustahil apa pun kelihatannya. Dan itulah yang coba dilakukan Kaz. Membawa mereka kembali ke Ketterdam dan mengambil imbalan tinggi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun