Mohon tunggu...
Salsa Bila
Salsa Bila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

hobii membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kenaikan UMP dan BBM: Dilema Kesejahteraan di Kota Serang

16 Desember 2024   07:16 Diperbarui: 16 Desember 2024   07:15 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kota Serang, Banten -- Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 12% menjadi topik hangat yang diperbincangkan masyarakat Kota Serang. Kebijakan ini membawa angin segar bagi pekerja, namun di sisi lain juga menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian dan daya beli masyarakat.

*Dampak Positif Kenaikan UMP

Kenaikan UMP diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat pekerja. Dengan pendapatan yang lebih tinggi, diharapkan konsumsi masyarakat akan meningkat, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, kenaikan UMP juga dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan mengurangi kesenjangan sosial.

*Tantangan yang Dihadapi

Namun, di balik dampak positifnya, kenaikan UMP juga membawa sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah potensi kenaikan harga barang dan jasa. Hal ini dikarenakan perusahaan akan berupaya mengalihkan beban kenaikan biaya produksi akibat kenaikan UMP kepada konsumen. Kenaikan harga BBM juga turut memperparah situasi. Kenaikan harga BBM akan berdampak pada seluruh sektor ekonomi, mulai dari transportasi hingga produksi barang. Hal ini dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dan mengurangi daya beli masyarakat.

*Dampak Terhadap Kota Serang

Di Kota Serang, kenaikan UMP dan BBM memiliki implikasi yang kompleks. Sebagai pusat pemerintahan dan bisnis di Provinsi Banten, Kota Serang memiliki dinamika ekonomi yang cukup tinggi. Kenaikan UMP dapat memberikan dampak positif bagi pekerja di sektor formal, namun bagi pekerja informal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kenaikan ini justru dapat menjadi beban tambahan. Kenaikan harga BBM juga akan berdampak pada biaya transportasi dan distribusi barang di Kota Serang. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga bahan pokok dan mengurangi daya saing produk lokal.

Untuk mengatasi dampak negatif dari kenaikan UMP dan BBM, diperlukan langkah-langkah strategis. Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan pelaku usaha untuk mencari solusi yang win-win solution. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

*Meningkatkan produktivitas: Perusahaan perlu meningkatkan produktivitas untuk dapat menyerap kenaikan biaya produksi akibat kenaikan UMP.

*Memperkuat UMKM: Pemerintah perlu memberikan dukungan kepada UMKM agar dapat bertahan di tengah kondisi yang sulit.

*Mencari sumber energi alternatif: Pemerintah perlu mendorong penggunaan energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada BBM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun