Mohon tunggu...
Salsabila
Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidikan dalam Pencegahan Kehamilan di Luar Nikah pada Kalangan Generasi Z

27 Juni 2024   10:53 Diperbarui: 29 Juni 2024   12:03 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keempat, pengaruh teman sebaya yang sudah melakukan seks bebas, mereka (anak usia remaja) melihat temannya yang melakukan seks bebas kemudian adanya rasa penasaran dari dalam dirinya untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang dilihatnya dari lingkungan pertemanannya itu. 

Kelima, adanya ajakkan dari pasangannya untuk melakukan seks bebas. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya kesempatan untuk melakukannya seperti saat dirumah kosong, mereka berani melakukan hal tersebut karena adanya situasi yang dirasa mendukung mereka dalam melakukan hal yang tidak senonoh itu.

Dalam permasalahan yang kami bahas diatas, sudah banyak kasus perempuan yang bahkan belum diusia matang, mereka hamil karena pergaulan yang sekarang sudah sangat bebas. Perempuan tersebut seakan terlepas dari norma-norma yang seharusnya dijaga olehnya. 

Akibat permasalahan ini banyak terjadinya tindakan aborsi karena ketidaksiapan mereka dalam menerima hal tersebut, aborsi atau pernikahan yang tidak diinginkan, keduanya membawa konsekuensi serius. 

Aborsi dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental perempuan, sementara pernikahan dini sering kali diwarnai ketidaksiapan yang berpotensi mengganggu stabilitas rumah tangga dan masa depan anak-anak yang terlibat dan dapat membahayakan bagi diri remaja yang bersangkutan. Hal ini menyebabkan adanya sebuah isu krusial yang menjadi perhatian serius di Indonesia.

Maka dari itu diperlukan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mengedukasi satu sama lain. Fenomena ini memerlukan perhatian dan tindakan segera dari berbagai pihak untuk mengatasi akar masalah dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi mereka yang terdampak. Seperti adanya peran pendidik (konselor) di sekolah dan juga peran lingkungan keluarga dalam menangani permasalahan ini. Peran konselor sangat dibutuhkan untuk melakukan pencegahan ataupun pengentasan permasalahan hamil diluar nikah pada remaja, yaitu dengan memberikan pendidikan seks menyeluruh kepada peserta didiknya. 

Pelayanan ini dapat dilakukan pada kegiatan luar jaringan maupun dalam jaringan dengan memenuhi asas-asas konseling. Untuk mencegah pengaruh pergaulan bebas dikalangan siswa remaja, peran guru pembimbing sangatlah penting dalam memberikan bimbingan moral, menumbuhkan penalaran moral siswa. Bimbingan merupakan bagian integral dari program pendidikan di sekolah yang sasarannya adalah memberikan bantuan psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah. 

Selain itu berupa pemberian layanan invidual maupun layanan kelompok dengan pendekatan, teknik dan juga dengan pengembangan berbagai perilaku. Namun ketika permasalahannya remaja tersebut sudah mengalami kehamilan, tugas konselor adalah memberikan konseling berupa pemahaman menghadapi konsekuensi yang telah dilakukan dengan bertanya apa yang dirasakan dan rencana apa yang akan dilakukan, bagaimana menyikapi nanti dengan adanya kehamilan dan laki-lakinya sebagai orang yang bertanggung jawab atas semua ini. 

Diberikan pemahaman bahwa solusi yang dilakukan menurut agama ketika terjadinya kehamilan diluar nikah dengan cara dinikahi, karena itu adalah bentuk seorang laki-laki untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

Dalam permasalahan ini, konselor juga perlu bekerjasama dengan pihak orang tua siswa dalam mengawasi pergaulan anak untuk mencegah kehamilan diluar nikah. Peran orang tua disini adalah memperkuat komunikasi dengan anak sehingga adanya keterbukaan antara anak dengan orang tua.

 Ketika anak sudah dapat terbuka bercerita dengan orang tua, dari situ orang tua akan mendapatkan informasi terkait pergaulan si anak dan aktivitas seksualitasnya, karena dengan adanya komunikasi dua arah antara anak dengan orang tua dapat menjadikan anak selalu merasa membutuhkan orang tua sehingga dapat mencegah anak mencari tempat pelarian lain yang dapat membawa pergaulan bebas dan mengakibatkan kehamilan yang tidak di inginkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun