Ketakutan akan reputasi yang rusak atau kehilangan dukungan, ketakutan kedudukan yang dominan juga dapat menghambat anggota koalisi untuk menyuarakan kritik dengan jelas dan terbuka.
Membangun kesatuan tanpa kehilangan kritik merupakan tantangan kompleks, namun strategi yang tepat dapat membantu menciptakan lingkungan di mana koalisi dapat berfungsi secara efektif sambil memelihara ruang untuk evaluasi kritis.Â
Salah satu strategi kunci adalah mempromosikan budaya diskusi terbuka di dalam koalisi. Ini dapat dicapai dengan memfasilitasi forum diskusi teratur di mana anggota dapat dengan bebas menyuarakan pandangan mereka, termasuk kritik terhadap kebijakan atau tindakan yang diambil. Penting juga untuk membangun sikap penghargaan terhadap kritik konstruktif di dalam koalisi.Â
Anggota harus diajarkan untuk melihat kritik sebagai peluang untuk pembelajaran dan perbaikan, bukan sebagai ancaman terhadap kesatuan.
Mengakui kontribusi kritik terhadap proses pengambilan keputusan dan menunjukkan apresiasi terhadap orang yang memberikan kritik yang membangun dapat mendorong lebih banyak anggota untuk menyuarakan pandangan mereka dengan lebih percaya diri.Â
Semua anggota koalisi harus merasa bahwa mereka memiliki suara yang sama dalam proses pengambilan keputusan dan bahwa kritik mereka akan didengar dan dihargai.
Untuk mempertahankan kritik konstruktif dalam upaya membangun kesatuan dalam sebuah koalisi, para pemimpin dan anggota koalisi perlu mengadopsi beberapa rekomendasi penting.Â
Pertama, penting bagi pemimpin koalisi untuk membangun budaya yang memprioritaskan dialog terbuka dan penghargaan terhadap beragam pandangan.Â
Ini dapat dicapai dengan memberikan contoh positif dalam menerima kritik, mengundang dan mendorong anggota untuk berpartisipasi dalam diskusi, dan menegaskan pentingnya penghargaan terhadap kritik yang konstruktif.Â
Kedua, transparansi dalam proses pengambilan keputusan juga sangat penting. Para pemimpin koalisi harus berkomitmen untuk mengkomunikasikan alasan di balik keputusan yang diambil, serta memberikan kesempatan bagi anggota untuk memberikan masukan sepanjang proses tersebut.Â
Hal ini tidak hanya memungkinkan kritik yang lebih baik informataif dan bertanggung jawab, tetapi juga membangun kepercayaan di antara anggota koalisi. Ketiga, pembentukan mekanisme formal untuk menyampaikan kritik dan memperbaiki kebijakan atau tindakan yang dianggap tidak tepat juga diperlukan.Â