ERP merupakan sebuah framework transaksi enterprise yang menghubungkan proses pemesanan barang, manajemen inventarisasi dan kontrol, perencanaan distribusi dan produksi, dan keuangan. ERP bekerja sebagai kekuatan lintas fungsional perusahaan yang mengintegrasikan dan mengautomatisasi berbagai proses bisnis internal dan sistem informasi termasuk manufacturing, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia dari sebuah perusahaan (O'Brien, 2006).
Menurut James A O'brien (2006), ERP merupakan perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan yang memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Kualitas dan efisiensi. Sistem ERP dapat menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam kualitas dan efisiensi layanan pelanggan, produksi, dan distribusi.
- Penurunan biaya. Sistem ERP dapat menurunkan signifikan dalam biaya pemrosesan transaksi, hardware, dan software, serta karyawan pendukung teknologi informasi jika dibandingkan dengan sistem yang tidak terintregasi.
- Pendukung keputusan. Sistem ERP dapat mempermudah tugas-tugas manajemen sehari-hari dalam pengambilan keputusan dan melakukan fungsi manajemen, yang meliputi diantaranya di bidang perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengendalian.
- Kelincahan perusahaan. Dalam mengimplementasikan sistem ERP dapat menghilangkan perbedaan budaya antar departemen sehingga data dapat diintegrasikan. Dan menghilangkan dinding departemen dan fungsi berbagai proses bisnis sistem informasi sehingga menghasilkan struktur organisasi, tanggung jawab managerial dan peran kerja yang lebih fleksibel. Dengan demikian menghasilkan struktur organisasi dan tenaga kerja yang lebih lincah dan adaptif yang dapat lebih mudah memanfaatkan berbagai peluang bisnis.
- Sistem Terintegrasi. Sistem ERP menawarkan sistem terintregasi dalam perusahaan sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
- Sistem ERP tidak hanya memadukan data dan orang. Sistem ERP tidak hanya memadukan data dan orang, tetapi dapat menghilangkan kebutuhan pemuktakhiran dan koreksi data pada banyak sistem komputer terpisah.
- Sistem ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi. Sistem ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya memonitor operasional saja, tetapi mampu menjawab apa yang harus dikerjakan untuk menjadi lebih baik.
- Sistem ERP dapat memudahkan ekstraksi informasi. Sistem ERP dapat memudahkan ekstraksi informasi untuk menghasilkan analisa dan laporan yang mendukung perencanaan jangka panjang dan dapat dijadikan alat pengambilan keputusan sebagai decision support system.
- Sistem ERP menghasilkan informasi. Sistem ERP menghasilkan informasi dari data input yang relevan untuk membuat perencanaan aktivitas antar departemen agar sumber daya dikelola dan dialokasikan secara efisien dan efektif, misalnya perencanaan pembelian barang, perencanaan produksi dan perencanaan cash flow, perencanaan penjualan dan perencanaan biaya.
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular.
ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, SDM, produksi atau keuangan.
ERP bukanlah merupakan aplikasi sistem informasi yang tiba-tiba muncul, tetapi sebenarnya merupakan kelanjutan dari aplikasi lain yang sudah lebih dulu muncul. Pada awal perkembangan komputer, sistem informasi digunakan untuk mengelola atau mengendalikan persediaan barang. Aplikasi ini dikenal dengan inventory control. Aplikasi ini digunakan untuk mencatat pengadaan, penyimpanan, dan penggunaan atau penjualan persediaan. Sistem ini memperbaiki sistem yang sebelumnya dilakukan manual, tujuan lainnya dari aplikasi ini adalah untuk mempercepat proses penyajian informasi persediaan.
Kemudian muncul MRP atau Material Requisition Plan, yaitu suatu aplikasi yang digunakan untuk mengatur agar penggunaan dan pengelolaan material menjadi lebih efisien. Dengan penerapan MRP diharapkan perusahaan tidak mengalami kekurangan persediaan pada masa-masa tertentu dan sekaligus tidak menyimpan terlalu banyak persediaan pada masa-masa yang lain. Ternyata menangani dan mengelola persediaan saja tidak cukup, karena persediaan juga terkait dengan masalah kas, masalah hutang piutang, masalah produksi dan masalah penjualan, sehingga diperlukan sebuah sistem yang lebih komprehensif maka muncullah aplikasi baru yang disebut Material Resources Planning atau MRP II, dimana aplikasi ini melibatkan fungsi-fungsi penjualan dan produksi sehingga lebih luang lingkupannya. Seiring dengan penggunaannya, MRP ini dirasakan oleh perusahaan memiliki keterbatasan, dimana tidak mampunya MRP II mengintergrasikan antara sistem informasi persediaan dengan sistem informasi lain yang ada dalam perusahaan, yang pada akhirnya muncullah aplikasi lainnya yang mampu mengintegrasikan sistem informasi seluruh fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan yaang dikenal dengan ERP.
Sistem ERP adalah sebuah terminology yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas beberapa subsistem yaitu sistem financial, sistem distribusi,
Penyedia sistem ERP secara teratur merilis versi baru dari solusi perangkat lunak mereka. Ini biasanya mengacu pada akhir pemeliharaan  versi sebelumnya. Perusahaan yang menggunakan perangkat lunak ERP versi sebelumnya harus meningkatkan ke perangkat lunak ERP baru dari pabrikan atau menerapkan sistem ERP yang berbeda. Contoh yang baik adalah perusahaan perangkat lunak Jerman SAP, yang telah mengembangkan dan menjual sistem ERP selama hampir 50 tahun.
Pada tahun 1972, di Mannheim, Jerman, tiga insinyur memiliki ide. Mereka ingin menghasilkan perangkat lunak yang menjadi standar di pasar untuk solusi bisnis terintegrasi dan menendang bisnis kecil (dengan nama terkompresi) yang disebut "Program Analisis dan Pengembangan Sistem". Sejak saat itu, perusahaan tersebut diberi nama SAP (Systems, Applications and Products in Data Processing).