Mohon tunggu...
Salma Sakhira Zahra
Salma Sakhira Zahra Mohon Tunggu... Freelancer - Lahir di Jakarta, 28 Februari 2002. Alumni TK Putra III (2007/2008), SDSN Bendungan Hilir 05 Pagi (2013/2014), dan SMPN 40 Jakarta (2016/2017). Kini bersekolah di SMAN 35 Jakarta.

Nama : Salma Sakhira Zahra TTL : Jakarta, 28 Februari 2002 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karya Ilmiah Remaja

17 Agustus 2020   02:34 Diperbarui: 17 Agustus 2020   02:52 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Brug!

"Wei culun!" aku terhenti sejenak. Jam sudah menunjukkan pkl.06.25. Kesempatan emas, pintu gerbang masih terbuka dan aku bisa lari ke kelas dan menuju lapangan untuk melaksanakan upacara.

"Culun!" suara itu terdengar kembali di telinga. Aku menoleh ke arah sumber suara. Dia pria berjaket almameter OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) berwarna biru. Rambutnya hitam dan rambut bagian depan dibiarkan berdiri. Ya... tentu keningnya terlihat.

Tingginya sekitar 180 cm. Tubuhnya tinggi berisi, mungkin menurut pandangan wanita, ia pria tampan. Bukan tertampan.

"Tak mau minta maaf?" tanya pria itu lagi sambil senyum sinis dengan tatapan mata seperti silet yang belum terasah.

"Saya minta maaf!" ucapku singkat.

"Karendra Azzam Patri!" ujarnya sambil melihat kalung kardus berbentuk persegi panjang dengan foto bergaya terberlebihan.

"Sana pergi!" aku langsung berlari ke kelas dan menuju lapangan untuk melaksanakan upacara.

Aku menjalani 3 hari MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dengan sangat baik dan mendapatkan semua tanda tangan pengurus OSIS. Termasuk kakak tampan itu.

"Ren, bagus juga kerjamu!" ucapnya sambil mengelus rambutku kasar. Lebih tepatnya seperti menjambak.

"Hm, sayang sekali tak ada gelar king of MPLS!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun