"Atau tunggu Arsha datang!"
"Ah, mereka tak semutu Alula!"
Tuk! sebuah ketukkan meja dari Dewa membuat Fada terkejut. Ia bangun dari tidurnya.
"Berarti kemarin-kemarin Alula tidak mutu?" tanya Aron yang membuatku mengepal tangan. Tak seharusnya karibku berkata demikian. Fada langsung keluar dari kelas.
"Kamu hanya membutuhkan Alula?" teriak Aron ketika Fada hampir berada di luar kelas bernada tanya.
"Tuh, Dewa benar bukan?"
"Masalah apa?" tanya Dewa sambil mengusap kelopak mata.
"Tahu ah!" ya, itulah efek Dewa ketika bangun tidur. Ya sebenarnya Dewa walau bangun tidur bisa saja langsung menyambung ke pokok pembicaraan hanya sayang itu hanya sebuah kode baginya.
"Al, pulang ya!"
"Mau main Playstation!" sambung Dewa. Aku mengangguk dan ketika aku keluar dari kelas rupanya rokku ada sesuatu.
"Ah!" aku langsung menurunkan tas ke bagian bawah pinggul dan pulang.