Mohon tunggu...
Salma Safitri
Salma Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang

Saya adalah mahasiswa uin walisongo semarang yang sedang menempuh pendidikan S-1 program bimbingan dan konseling islam ,hobi saya adalah traveling dan membantu orang sekitar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cyber Counseling: Etika Menjaga Kerahasiaan dan Profesionalisme Layanan Konseling Jarak Jauh yang Aman dan Efektif

29 Mei 2024   02:45 Diperbarui: 29 Mei 2024   02:56 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika yang perlu diketahui oleh konselor ketika melakukan konseling online:

(1) Memahami potensi dan informasi dari mereka yang mencari nasihat. (2) Kesempatan untuk mendukung dan setuju dengan mereka yang mencari nasihat selama konsultasi. (3) Memahami identitas orang yang diberi konseling. (4) Memahami risiko kerahasiaan komunikasi online. (5) Menjaga komunikasi pribadi dan penyimpanan data(Jannah & Marjo, 2022).

Tantangan Etika Kerahasiaan dalam Konseling Online:

Komunikasi melalui internet seringkali menimbulkan masalah privasi dan kerahasiaan yang kompleks bagi konselor dan konseli. Ketika seseorang mencari bantuan dari seorang konselor melalui pesan online, mereka mungkin merasa bahwa percakapan tersebut bersifat pribadi dan intim. Namun, interaksi di platform internet membawa risiko kebocoran privasi, di mana percakapan pribadi bisa disalin dan disebarluaskan tanpa izin, bahkan oleh pihak yang terlibat dalam percakapan tersebut. Aspek kerahasiaan ini adalah fondasi dari praktik konseling yang membedakannya dari sekadar pertukaran cerita biasa. Praktik konseling menciptakan lingkungan yang aman bagi individu yang mencari bantuan untuk mengatasi masalah pribadi atau psikologisnya. Namun, menjaga kerahasiaan dalam konteks kelompok bisa menjadi lebih rumit karena anggota kelompok dapat berasumsi tentang informasi yang mereka dengar, mempengaruhi kejujuran dan keterbukaan dalam komunikasi.

 Konselor mempunyai kewajiban etis untuk menjelaskan kepada anggota kelompok mengenai pentingnya menjaga kerahasiaan informasi, serta menyadari tantangan yang terkait dengan hal tersebut dalam konteks kelompok. Sebagai contoh, jika salah seorang anggota kelompok mengungkapkan sesuatu yang dapat membahayakan dirinya sendiri, konselor harus bertindak untuk mengamankan keselamatan anggota tersebut. Dalam konteks layanan konseling online, kepercayaan klien terhadap kerahasiaan data mereka menjadi sangat krusial. Oleh karena itu, penting bagi konselor untuk merancang sistem konseling online yang memastikan keamanan, misalnya dengan menerapkan fitur login yang memerlukan kata sandi untuk memverifikasi identitas klien sebelum memulai sesi konseling.(Rahmadhea, 2024)

Terdapat beberapa resiko yang mungkin terjadi dalam konseling online:

seperti gangguan jaringan internet, ketidak cocokan perangkat lunak dengan perangkat komputer, atau gangguan pasokan listrik, yang dapat menghambat kelancaran sesi konseling. Konselor perlu memperhatikan segala faktor yang dapat mengalihkan perhatian dari proses konseling online dan mengakibatkan risiko yang mungkin timbul. Jika konselor tidak mempertimbangkan dengan cermat aspek-aspek ini, bukan hanya jalannya proses konseling yang dapat terhambat, tetapi juga berisiko menghadapi masalah yang lebih serius(Himmatun 'aliah et al., 2024) , Resiko yang lebih buruk dari konseling online adalah kebocoran data. Kebocoran data rawan terjadi ketika menggunakan media online. Misalnya media zoom. Pasalnya, kebocoran data menjadi kekurangan zoom yang paling ditakuti banyak orang. Saat ini, berita mengenai kebocoran data telah menjadi perhatian serius, baik di dalam maupun di luar Indonesia serta telah tersebar di berbagai kalangan

Strategi untuk Menjaga Kerahasiaan dan Profesionalisme

Beberapa strategi dapat diterapkan untuk menjaga kerahasiaan dan profesionalisme dalam Cyber Counselling:

  • Gunakan platform konseling yang aman: Pilih platform konseling yang memiliki fitur keamanan yang kuat, seperti enkripsi data dan autentikasi dua faktor.
  • Terapkan praktik keamanan data yang baik: Pastikan untuk menyimpan informasi pribadi klien dengan aman dan hanya membagikannya kepada pihak yang berwenang.
  • Gunakan komunikasi yang jelas dan efektif: Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari jargon teknis. Pastikan untuk mengklarifikasi setiap kesalahpahaman atau kebingungan yang muncul.
  • Jaga batas profesional: Hindari interaksi di luar jam kerja atau di platform pribadi. Tetaplah objektif dan hindari mengungkapkan informasi pribadi yang tidak relevan.
  • Ikuti kode etik profesi: Patuhi kode etik profesi yang berlaku untuk konselor.

Kelebihan dan Kekurangan Cyber Counseling 

1.Kelebihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun