ketika tawa lepas seorang anak balita mengiang mengepung ingatan
juga ciuman seorang wanita melekat hangat di bibir keringnya.
mantra prasangka gagal menolongnya
dalam hati gusar
di balik tubuh gemetar
manusia mana yang berharap pada dirinya?
diri yang mana beraharap pada ia manusia?
siapa yang mampu menerimanya jika ia apa adanya?
sepintal sesal menggumpal di dada dirasa kini menerusÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!