Mohon tunggu...
Salman AlFarizi
Salman AlFarizi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Marcomm Squad

Jika tak mampu bersaing dengan orang shalih dalam ibadahnya, maka bersainglah dengan para pendosa dalam istighfarnya. - Ibn Rajab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wasilah

15 Januari 2018   16:08 Diperbarui: 15 Januari 2018   16:18 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdoa yang kedua: "Ya Allah dulu saya pernah terikat cinta kasih pada anak gadis pamanku, maka karena cinta kasihku, saya selalu merayu dan ingin berzina padanya, tetapi ia selalu menolak hingga terjadi pada suatu saat ia menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku, maka saya berikan padanya uang seratus duapuluh dinar, tetapi dengan janji bahwa ia akan menyerahkan dirinya kepadaku pada malam harinya. Kemudian ketika saya telah berada diantara kedua kakinya, tiba -- tiba ia berkata: "Takutlah kepada Allah dan janganlah engkau pecahkan tutup kecuali dengan halal. Maka saya segera bangun daripadanya padahal saya masih tetap menginginkanya, dan saya tinggalkan dinar mas yang telah saya berikan kepadanya itu Ya Allah jika saya berbuat itu benar -- benar karena mengharapkan keridhaan-Mu, maka lapangkanlah keadaan kami ini. Maka bergerklah batu itu, menyisih sedikit tetapi mereka belum dapat keluar daripadanya.

Berdoa yang ketiga: "Ya Allah, saya dulu sebagai majikan, mempunyai banyak buruh pegawai, dan pada suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruh itu, tiba-tiba ada seorang dari mereka yang tidak sabar menunggu, segera ia pergi meninggalkan upah dan terus pulang ke rumahnya tidak kembali. Maka saya gunakan upah itu hingga berkembang dan berbuah hingga merupakan kekayaan. Kemudian setelah lama sekali datanglah buruh itu dan berkata: "Hai Abdullah, berikan kepadaku upahku dulu itu?" Jawabku," Semua kekayaan yang kamu lihat di depanmu itu; mulai unta, sapi dan kambing itu adalah upahmu". Buruh itu berkata,"Wahai Abdullah, kamu jangan mengejekku" Jawabku , "Aku tidak mengejek kepadamu". Maka diambilnya semua yang saya sebut itu dan tidak meninggalkan sedikitpun darinya. Ya Allah jika saya berbuat itu benar-benar karena mengharapkan keridhaan-Mu, maka lapangkanlah keadaan kami ini. Tiba-tiba menyisihlah batu itu, hingga mereka keluar dengan selamat"(HR Bukhari -- Muslim )

Wasilah Sebagai Tumpuan

Ketika para sahabat nabi saw diliputi perasaan cemas, apakah amal ibadah yang dilakukan diterima atau tidak oleh Allah. Rasulullah saw menyampaikan tanda amal yang diterima oleh Allah.

 Pertama, Amalan hati, dimana hati senantiasa tersambung kepada Allah ketika mengerjakan amal ibadah.

Kedua, mengikuti sunnah Nabi dan para ulama. Hatinya pun mengikuti Nabi yaitu khusyu, tersambung dan ikhlas kepada Allah.

Ketiga, Kalimat Allah. Berupa kalimat-kalimat zikir yang berkhasiat dan keutamaan. Banyak para ulama yang menyusun wirid seperti Imam an-Nawawi dalam kitab al-Azkar bahkan ada ulama yang menyusun zikir khusus untuk perlindungan. Zikir adalah kalimah untuk membentengi, maka wasilah dengan dibacanya kalimah Allah yang sempurna membuat Allah menurunkan pertolongan kepada hambanya.

"Barang siapa yang datang ke suatu tempat, kemudian menyebutkan A'uudzu bikalimaatillaahit taammaati kullihaa min syarri maa kholaq, niscaya tidaklah membahayakan dia oleh sesuatu, sehingga ia berangkat dari tempatnya itu.

 Dengan demikian Fungsi wasilah sebagai saranaMendekatkan diri kepada Allah SWT. Wasilah adalah tumpuan untuk menyampaikan permohonan kepada Allah SWT. Di sisi lain, wasilah adalah instrumen untuk memperkenalkan Allah SWT dan agamaNya. Seorang hamba yang merendah di hadapan Rabb-Nya, dengan sendirinya akan mendatangkan ampunan Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun