Mohon tunggu...
Salman AlFarizi
Salman AlFarizi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Marcomm Squad

Jika tak mampu bersaing dengan orang shalih dalam ibadahnya, maka bersainglah dengan para pendosa dalam istighfarnya. - Ibn Rajab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wasilah

15 Januari 2018   16:08 Diperbarui: 15 Januari 2018   16:18 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mursyid Tarekat Idrisiyyah, Syekh Muhammad Fathurahman M.Ag, menyampaikan Kajian Tasawuf di Program Religi unggulan TVRI Nasional Serambi Islami dengan tema Wasilah, Jumat (25/11/2016)

DefinisiWasilah

Asal kata Wasilah adalah wasala [], mashdarnya wasiilatun [], artinya perantara, media atau sarana. Wasilah dalam kajian Islam, adalah perantara hamba kepada Allah SWT. Jadi, Wasilah itu sarana agar Hamba terhubung kepada Allah SWT. Dengan wasilah, ibadah menjadi bernilai dihadapan Allah SWT.

Firman Allah SWT,

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya, supaya kalian mendapat kemenangan." (QS al Maidah [05] : 35)

Ayat tersebut selain ajakan untuk bertaqwa juga perintah ber-wasilahbagi orang-orang beriman.Carilah cara agar ibadah sampai kepada Allah, dalam hal ini kita diperintahkan untuk berjihad (sungguh-sungguh).

Secara tata bahasa bentuk ayat diatas adalah perintah , artinya wajib mencari wasilah dalam ibadah. Bersungguh-sungguh dalam ber-wasilah agar senantiasa terjalin komunikasi dengan Allah SWT.

Sejatinya, manusia beribadah untuk mempersiapkan bekal kembali ke kampung halaman sebenarnya. Asalnya Nabi Adam dari surga, maka manusia selayaknya menempuh jalan pulang dengan perangai ahli surga. Bukankah lingkungan sangat menentukan kepribadian seseorang. Wasilah inilah yang mendekatkan kita pada perangai dan nuansa surgawi. keindahan beribadah tersebut akan dirasakan ketika ruh akan kembali kepada Allah SWT.

 "Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya"

(QS. Al-Fajr [89] : 28)

PembagianWasilah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun