Mohon tunggu...
Salman AlFarizi
Salman AlFarizi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Marcomm Squad

Jika tak mampu bersaing dengan orang shalih dalam ibadahnya, maka bersainglah dengan para pendosa dalam istighfarnya. - Ibn Rajab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Urgensi Sanad dalam Islam

5 Januari 2018   10:38 Diperbarui: 5 Januari 2018   10:56 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat" (HR. Bukhari)

Berdasarkan hadits di atas, menelusuri sumber dari ilmu agama salah satunya melalui pendekatan silsilah. Dari ayat yang didapatkan dari para ulama itulah baru kita bisa menyampaikannya kepada orang lain walaupun satu ayat.  Sehingga ketika mendapatkan ilmu maka kemudian belajar kembali  kepada gurunya, kemudian disampaikan kembali ilmu yang didapatkan.

Murid yang Haq

Seorang muslim harus memastikan ilmu dan amaliahnya benar. Salah satu caranya dengan belajar kepada ulama yang silsilah keguruannya sampai kepada Rasulullah saw. Pun dalam menuntut ilmu harus istiqomah, sehingga ilmu yang disampaikan sempurna dan menyeluruh. Dengan bimbingan yang paripurna akan selamat dunia dan diakhirat.

Firman Allah SWT,

(62) (63) (64)

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah SWT itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah SWT. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS. Yunus [10] :62-64).

Ulama yang Bathil

Rasulullah saw mengkhawarirkan ada sosok dajjal yang menebarkan kesesatan. Sosok ini juga bisa berarti ulama Su (sesat). Mereka tampil sebagai ulama, tapi justru menyesatkan. Ilmunya tidak bersumber dari yang asli sehingga tidak bisa dipertanggung jawabkan. Mereka menyebarkan pemahaman yang keliru, dan prilakunya tidak sesuai dengan al Quran dan as Sunnah. Umat akan disesatkan tanpa sadar.

"Kebinasaan bagi umatku (datang) dari ulama su' mereka menjadikan ilmu sebagai barang dagangan yang mereka jual kepada para penguasa masa mereka untuk mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri. Allah SWT tidak akan memberikan keuntungan dalam perniagaan mereka itu. " (HR al-Hakim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun