Mohon tunggu...
Salbiah siregar
Salbiah siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

saya salbiah siregar adalah mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Prodi Pendidikan Matematika Semester IV. Hobi saya menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Teknologi Komputasi terhadap Lingkungan dan Cara Berpikir Komputasi dalam Pembelajaran

1 Juli 2022   18:11 Diperbarui: 1 Juli 2022   18:15 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Analisis  Teknologi Komputasi Terhadap Lingkungan Dan cara Berpikir Komputasi  Dalam Pembelajaran 

Salbiah Siregar (0305202065)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika-4/Semester lV (Empat)

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Email : salbiahsiregar16@gmail.com

Abstrak

Tinjauan pustaka ini berfokus pada penggunaan teknologi komputer mutakhir dalam pendidikan matematika, serta metode untuk mengimplementasikannya. 

Penelitian ini berlangsung dari tahun 2011 hingga 2015, dan tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa tujuan pendidikan teknologi komputer melampaui ruang kelas dan ke dalam ruang kelas di semua tingkat pendidikan. 

Secara keseluruhan, inti (core) adalah kerangka kerja manajemen untuk mengelola operasi sehari-hari teknologi komputasi awan hijau, yang mencakup aspek-aspek seperti manajemen daya, pendinginan, dan manajemen energi, yang kesemuanya dilakukan dengan berbagai cara. pendekatan praktis, logis, dan rasional. 

Terapkan standar yang berpusat pada manusia untuk segala hal mulai dari ucapan, tulisan, hingga perilaku dalam menghadapi kemajuan teknologi yang luas jangkauannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kajian tentang proses penghitungan rumus matematika menggunakan komputer. 

Kepustakaan penelitian digunakan dalam penelitian ini. Informasi yang diperoleh dipublikasikan dalam jurnal akademik sebagai artikel penelitian asli. Menganalisis data terdiri dari tiga langkah: menghitung, mensintesis, dan mengidentifikasi. 

Hasil analisis menunjukkan bahwa matematika merupakan salah satu jenis pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajar dan mengembangkan kemampuan berpikir logis pada siswa yang menguasai komputer. Dalam kursus ini, Anda akan belajar cara menggunakan komputer dan cara berpikir kritis tentang komputer, serta cara menggunakan komputer dan cara berpikir matematis.

Kata kunci: pembelajaran komputasi, komputasi hijau, berpikir komputasional, kritis, matematika, revolusi industri..

abstract :

This literature review focuses on the use of cutting-edge computer technology in mathematics education, as well as the methods for implementing it. The research spans the years 2011 to 2015, and its goal is to demonstrate that the goals of computer technology education extend beyond the classroom and into the classrooms of all levels of education. 

In its entirety, inti (core) is a management framework for managing the day-to-day operations of green cloud computing technology, which includes aspects such as power management, cooling, and energy management, all of which are carried out with a variety of practical, logical, and rational approaches. 

Implement human-centered standards for everything from speech to writing to conduct in the face of far-reaching technological advancements. The purpose of this research is to provide a study of the process of calculating a mathematical formula using a computer. Kepustakaan penelitian is used in this study. The information that was obtained was published in an academic journal as an article of original research. Analyzing data consists of three steps: calculating, synthesizing, and identifying.

 The results of the analysis show that matematika is a kind of learning that may be used to teach and develop the ability to think logically in a computer-savvy student.In this course, you will learn how to use computers and how to think critically about computers, as well as how to use computers and how to think mathematically.. 

Keywords: computational learning, green computing, computational thinking, critical, mathematics, industrial revolution..

PENDAHULUAN

Secara umum, 'high-density computing' atau 'high-density computing' mempelajari prinsip dan teori yang mendasari desain dan implementasi sistem operasi, aplikasi, dan teknologi komputasi tertentu pada fasilitas penyimpanan data jarak jauh (server) yang berkemampuan tinggi. kepadatan dan, oleh karena itu, kepadatan tinggi. 

Desain dan pengembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat otak manusia, serta keterkaitannya, merupakan pendekatan holistik untuk ilmu komputer. Manajemen sumber daya, seperti penyedia layanan komputasi berbasis cloud, maraknya program pembelajaran berbasis komputer yang hanya berfokus pada teknologi komputasi awan dan implikasinya di bidang lain, seperti hukum dan kedokteran. 

Seperti yang kita ketahui bersama, telah terjadi sosialisasi, kampanye, dan program yang cukup besar dalam penyadaran akan penggunaan teknologi komputer secara luas di Indonesia, serta dari pemerintah dan berbagai departemen seperti Kementerian Keselamatan, Komunikasi, dan Teknologi Informasi, juga dari bisnis dan industri kreatif.

Oleh karena itu sangat penting bahwa kita tidak mengabaikan perlunya penyelidikan menyeluruh dari konsekuensi konsep komputasi hijau dan hubungannya dengan penggunaan komunikasi dan teknologi informasi (TIK) sebagai landasan bagi semua pihak.

Banyak jenis pragmatisme yang berbeda dapat ditemukan dalam penggunaan komputer, dari cara mereka digunakan, cara mereka digunakan, cara mereka digunakan, cara mereka digunakan hingga dan termasuk cara mereka digunakan. digunakan sampai dan termasuk cara penggunaannya (laboratorium). 

Namun perlu dicatat bahwa ada sejumlah kemungkinan imajinasi yang dapat dikejar dalam jangka panjang, antara lain, misalnya, mengembangkan dan mengkomersilkan produk-produk buatan manusia yang pada akhirnya akan menjadi pemimpin di bidang teknologi melalui analisis kritis terhadap data teknis serta melalui konsultasi pemangku kepentingan dan pelibatan pemangku kepentingan yang akan bermanfaat bagi masyarakat lokal. Seseorang yang bersekolah di Sekolah Tinggi dan memperoleh gelar yang lebih tinggi diharapkan menjadi pelopor lingkungan..

TINJAUAN PUSTAKA

Komputasi hijau adalah bidang studi yang kompleks dan holistik terkait dengan analisis ekonomi yang efisien karena tingginya biaya penggunaan listrik. Untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan secara efektif dan efisien, kita perlu mempertimbangkan semua aspek rantai pasokan TIK, termasuk desain, manufaktur, penggunaan, dan pembuangan, sehingga kita dapat lebih memahami keterkaitan seluruh ekosistem dan teknologi yang memungkinkan. 

Pada akhir dekade berikutnya, kita mungkin mengharapkan peningkatan popularitas karena konsep komputasi kinerja tinggi atau teknologi "komputasi kelas atas". 

Ekonometrika analitik digabungkan dengan penelitian ekonomi dari perspektif ekonomi, dengan mempertimbangkan banyak faktor yang terkait dengan masalah lingkungan. Sebagai akibat dari faktor-faktor ini, harga bahan bakar gas cair (LPG) terus meningkat di semua sektor industri teknologi informasi (TI) global. Karena untuk mengamati keadaan lingkungan perlu pengamatan yang cermat, terutama dalam bidang matematika dan aritmatika.

Topik baru atau yang sedang berkembang di bidang Telekomunikasi dan Teknologi Informasi (TIIK) adalah teknologi komputer dengan cakupan aplikasi yang luas (ICT). Konsekuensi lingkungan yang efisien telah menjadi pertimbangan penting dalam industri teknologi informasi untuk perangkat keras di semua tingkatan, termasuk microchip, perangkat lunak, dan sistem operasi. 

Peningkatan penyimpanan data dan permintaan sumber daya komputasi dari berbagai sumber, seperti Internet, telah membuat bidang studi ini menarik karena memerlukan pertimbangan yang cermat dari teknologi yang mendasarinya. 

Akibatnya, untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, pekerjaan ekstensif harus dilakukan di beberapa area utama, termasuk manajemen data harian, virtualisasi server, desain penyimpanan data, metode ulang, pelabelan ramah lingkungan, dan desain jangka panjang. jaringan dan sumber energi harian yang efisien. 

Jangan remehkan potensi pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), agar tidak menimbulkan efek riak negatif bagi lingkungan di sekitar kita. 

Lalu bagaimana mengubah pola sikap atau pola pikir menjadi pemikiran yang komputasi di lingkungan kampus bahwa TIK hanya sekedar pemanfaatannya secara praktis saja, namun menjaga ketersediaan sumber daya dan dampak negatif perkembangan TIK tersebut terhadap lingkungan yang harus dipikirkan dan demi masa depan kita bersama dan masa depan generasi yang akan datang.

TIK (Teknologi, Informatika, dan Komunikasi) menyediakan sarana untuk mengembangkan teknologi dan metode baru, serta untuk mengimplementasikan yang sudah ada dan mengembangkan yang baru berdasarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi Global (GICT). fokus pada tujuan akhir Teknologi Informasi dan Komunikasi Hijau/GICT) dapat digunakan baik di dunia alami maupun buatan manusia. Ini termasuk menggunakan konferensi video untuk mengurangi penggunaan kertas dan mengurangi konsumsi kertas.

Cloud computing telah muncul sebagai solusi dari masalah manajemen infrastruktur di industri TIK. Ini benar, tetapi diimbangi dengan peningkatan dramatis dalam jumlah karbon dioksida (CO2) yang dipancarkan ke atmosfer, yang merusak lingkungan dan generasi mendatang. Permintaan akan layanan cloud computing dan aplikasi berbasis cloud computing (service computing dan cloud computing) semakin meningkat saat ini. Ada banyak perusahaan yang fokus pada industri jasa yang menangani masalah kompleks, seperti optimalisasi layanan, keamanan data, dan server yang selalu online. 

Ini berarti mengembangkan metode desain aplikasi yang efektif dan efisien yang tidak membahayakan privasi pengguna. Ini mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas, serta jumlah waktu sumber daya per tugas. 

Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu algoritma untuk memilih penyedia layanan terbaik dan strategi pengembangan aplikasi yang kuat. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah berdampak pada pembuatan database sumber daya alam bumi. Di antara kesulitan dalam mengelola database sumber daya alam bumi adalah kebutuhan akan skalabilitas untuk menyimpan data dalam jumlah besar dan sistem penyimpanan data yang selalu berubah. 

Istilah "data besar" mengacu pada akumulasi data dari berbagai sumber. Karena itu, diperlukan tata kelola yang berkualitas tinggi. Untuk memenuhi permintaan transfer data dan sistem penyimpanan skala besar yang terus meningkat, penyedia komputasi awan menyediakan infrastruktur yang sesuai untuk integrasi, analisis, dan berbagi data secara real-time.

Ini memungkinkan pengembangan perangkat keras yang lebih kuat, seperti monitor Bioplasma yang hanya membutuhkan energi minimal untuk beroperasi, dan telah ditemukan bahwa disiplin ilmu komputer yang dikenal sebagai "penskalaan daya dinamis" dapat diterapkan ke berbagai bidang. sistem komputer, termasuk yang menggunakan berbagai teknologi. 

Pembatasan CPU paling sering terlihat pada perangkat seluler dan laptop yang dayanya berasal dari baterai dan, akibatnya, terbatas. Dynamic Power Scaling menggunakan dua teknik utama, yang pertama adalah pengurangan daya idle dan yang kedua adalah kemampuan untuk beradaptasi. 

Sebagai aturan umum, prosesor dirancang untuk beroperasi pada tingkat efisiensi yang rendah ketika hanya satu atau sejumlah kecil tugas yang dilakukan. Teknologi baru kini memungkinkan komputer bekerja dengan mengadaptasi kapasitas prosesor atau tautan secara dinamis agar sesuai dengan kebutuhan penyedia layanan dan kemudian mematikannya saat tidak lagi dibutuhkan.

Teknologi komputasi grid didasarkan pada sistem komputasi terdistribusi yang memungkinkan penggunaan simultan dari semua sumber daya yang tersedia di area yang luas. Akibatnya, bandwidth dan kapasitas penyimpanan media diperlukan untuk mendukung satu sistem virtual. 

Dengan cara yang sama seperti pengguna Internet mengunjungi situs web yang berbeda dan menggunakan protokol yang berbeda, mereka yang menggunakan aplikasi komputasi grid menggunakan komputer virtual dengan kemampuan unik untuk menyimpan data. Komputasi grid dan toolkit Globus mengurangi biaya karena menggunakan sumber daya yang terdistribusi dan heterogen, menghubungkan kelompok komputer secara mandiri dan simultan, dan berjalan secara paralel, sehingga mudah diakses dari mana saja. Kami menyediakan solusi komputer.

 METODE PENELITIAN

Menganalisis artikel dengan filter yang dibangun berdasarkan tahun publikasi (2011-2015), kategori (tipe konten), dan judul artikel (judul publik). pengarang. Komputer dan materi pembelajaran di kelas tersedia. Secara keseluruhan, kami menerima 231 artikel dari IEEE xplore (204 artikel) dan Science Direct (27 artikel). Setelah membuat filter, pertimbangkan untuk merevisi atau membuat kriteria. 

Dalam matematika, "komputasi hijau" adalah istilah umum, dan judul artikel serta materi pelajaran adalah contohnya (hijau). Ini tentang komputer)... Procedia Informatik dan Cloud and Mobile adalah dua topik yang penulis bahas lebih detail untuk ScienceDirect. Dimungkinkan untuk mendapatkan hingga 24 artikel untuk digunakan dalam diskusi ini dengan menggunakan kriteria ini, yang digunakan penulis dalam paragraf berikut untuk mengumpulkan poin-poin penting dari diskusi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Seymour Papert dan Jeanette Wing adalah orang pertama yang mempopulerkan konsep komputasi, masing-masing, pada usia 23 dan 10 tahun. Istilah "etika komputasi" mengacu pada praktik penerapan etika ilmu komputer untuk memecahkan masalah, tetapi mungkin diterapkan pada disiplin atau bidang studi apa pun selama menyelesaikan masalah. 

Pemikiran komputasi, dengan kata lain, adalah proses memikirkan suatu masalah, menganalisisnya, dan menciptakan solusi secara otomatis. Jelaskan bahwa pengintaian terkait komputer terkait dengan masalah komputer. Menurut Janet Wing, hal ini juga terjadi dalam perburuan bug komputer. 

Dengan menggunakan metode yang paling efisien dan efektif untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi untuk suatu masalah, definisi pikir berbasis komputer David Barr adalah bahwa ia menggunakan metode yang paling efisien dan efektif untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi untuk suatu masalah. masalah. Memiliki kemampuan berpikir komputasional (CT) sebagai sarana pemecahan suatu masalah merupakan hal yang sangat penting saat ini agar generasi penerus dapat berkembang dalam ekonomi digital. Kterampilan ini mengajarkan siswa bagaimana menggunakan pengetahuan komputer untuk memecahkan masalah dunia.

Dalam buku Mindstorm karya Seymour Papert, digunakan istilah "pemikiran komputasional" atau "pemikiran komputasional" (1980). Papert berfokus pada dua aspek komputasi pada saat itu. 

Menggunakan komputer untuk menciptakan pengetahuan baru adalah salah satu metode, sementara yang lain adalah menggunakan komputer untuk meningkatkan pemahaman dan mengubah akses ke informasi. J. M. Wing, di sisi lain, membawa perspektif baru ke subjek istilah yang dimodifikasi dan ditafsirkan oleh komputer. Papert mengintegrasikan pedagogi berbasis komputer dan digital dengan teori pendidikan kontemporer Jean Piaget. 

Pendukung paling terkenal dari teori belajar konstruktivis, J. Piaget adalah seorang psikolog anak. Lebih lanjut, dia mengklaim bahwa wanita mengembangkan pengetahuan baru melalui percakapan dengan wanita yang sebelumnya telah mempelajarinya. Menggunakan teori konstruktivisme, S Papert berpendapat bahwa siswa harus "meningkatkan kapasitas belajar mereka saat mereka terlibat dalam menciptakan produk berkualitas tinggi.

Janet M. Wing menyadari bahwa literasi komputer adalah keterampilan hidup bagi semua orang, sekaligus sebagai landasan untuk membaca, menulis, dan berpikir kritis. Disertasi Wing diterima dengan baik oleh masyarakat umum di semua jenjang pendidikan, khususnya jenjang SD-SMA dari TK sampai dengan sekolah menengah. Ini adalah faktor utama dalam pengembangan kemampuan dan tanggung jawab siswa, dan itu adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan. Artikel ini diterbitkan di ACM Journal of Communication pada tahun 2006.

Pada tahun 2012, Kurikulum Nasional Inggris (KNI) mulai mengajarkan siswa tentang ilmu komputer (CS). Pengembangan CT di Singapura disebut sebagai "kapasitas nasional" sebagai cikal bakal inisiatif "bangsa pintar". Finlandia, Korea Selatan, Cina, Australia, dan Amerika Serikat semuanya telah berkontribusi pada upaya untuk memperkenalkan CT ke sekolah sebagai bagian dari kurikulum CS baru atau untuk mengintegrasikannya ke dalam kursus yang ada. Di Amerika Serikat, Presiden Barack Obama telah menjawab pertanyaan dari siswa dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah..

 "Cara berpikir seperti komputer," atau "Pemikiran Komputasi," adalah proses "berpikir seperti komputer," atau "berperilaku seperti komputer." "Pemikiran Komputasi" adalah metode pemecahan masalah yang mengandalkan penerapan atau pencegahan teknik yang digunakan oleh insinyur perangkat lunak dalam pembuatan program, dengan kata lain. Metode pemecahan masalah/perbaikan komputer Istilah "berpikir/pemikiran" tidak berarti "berpikir seperti komputer", melainkan "berpikir tentang komputasi" dalam konteks pemecahan masalah dalam bentuk solusi algoritmik atau menjelaskan mengapa tidak ada solusi yang sesuai. ditemukan. Untuk menyelesaikan suatu masalah, ada beberapa cara berpikir komputasional, di antaranya:

Ketika kita memecah suatu zat menjadi bagian-bagian komponennya, kita dapat mengidentifikasi sumber zat tersebut dan hubungannya dengan zat lainnya. Ini dikenal sebagai dekomposisi. Untuk menguraikan masalah, adalah praktik umum untuk mencari pola untuk lebih memahami apa masalahnya. Abstraksi: Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren, dan keteraturan. Sebagai hasil dari ini, saya telah membuat model penyelesaian pena dan tinta. Algoritma: Membuat instruksi untuk menyelesaikan masalah yang serupa, sehingga orang lain dapat menggunakan informasi yang sama, seperti teks yang panjang, untuk menyelesaikan masalah yang serupa.

.

 Computational Thinking Indicator

 Pemikiran komputasional dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan pemecahan masalah yang spesifik. Teks diformat sesuai dengan panjang sampel tulisan berdasarkan panjang hari komputer. Ini memiliki empat kemampuan: dekomposisi hukuman algoritmik, generasi pola, dan abstraksi dan generalisasi. Ini dia kterampilannya:

a) Mengurai kekacauan

Dimungkinkan untuk mengubah sejumlah besar data menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga potongan-potongan itu dapat dipahami, dianalisis, dan dievaluasi secara individual, membuatnya lebih mudah untuk memahami kompleksitas suatu masalah.

b) Buat algoritma komputer

Fokusnya adalah pada kemampuan untuk memahami dan menganalisis masalah, untuk menghasilkan berbagai solusi yang layak, dan untuk mempertimbangkan berbagai alternatif yang mungkin untuk memverifikasi bahwa solusi yang diusulkan itu benar.Sebuah pola disebut dalam konteks ini sebagai

 c).Meningkatkan kesadaran diri Anda dapat membantu Anda lebih memahami data, asal-usul dan pengembangan hubungan kolaboratif, dan strategi untuk menguasai sejumlah besar data dan konsep abstrak. Untuk menyelesaikan masalah baru dengan cepat, generalisasi adalah cara terbaik untuk melakukannya.

"Cara berpikir seperti komputer," atau "Pemikiran Komputasi," adalah proses "berpikir seperti komputer," atau "berperilaku seperti komputer." "Pemikiran Komputasi" adalah metode pemecahan masalah yang mengandalkan penerapan atau pencegahan teknik yang digunakan oleh insinyur perangkat lunak dalam pembuatan program, dengan kata lain. Metode pemecahan masalah/perbaikan komputer

Namun, ini tidak berarti bahwa seseorang harus berpikir tentang komputer atau komputasi dengan cara yang sama seperti komputer, tetapi seseorang harus berpikir tentang komputer dengan cara yang sama seperti yang diharapkan orang lain: merumuskan masalah dalam bentuk masalah dengan komputasi dan mengusulkan solusi komputasi yang sesuai (dalam bentuk algoritma) atau menjelaskan mengapa solusi komputasi yang sesuai belum ditemukan. Untuk menyelesaikan suatu masalah, ada beberapa cara berpikir komputasional, di antaranya:

Ketika kita memecah suatu zat menjadi bagian-bagian komponennya, kita dapat mengidentifikasi sumber zat tersebut dan hubungannya dengan zat lainnya. Ini dikenal sebagai dekomposisi. Untuk menguraikan masalah, adalah praktik umum untuk mencari pola untuk lebih memahami apa masalahnya. 

Abstraksi: Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren, dan keteraturan. Sebagai hasil dari ini, saya telah membuat model penyelesaian pena dan tinta. Algoritma: Membuat instruksi untuk menyelesaikan masalah yang serupa, sehingga orang lain dapat menggunakan informasi yang sama, seperti teks yang panjang, untuk menyelesaikan masalah yang serupa.

Selain itu, siswa belajar tentang luas dengan membandingkan persamaan dan perbedaan antara fungsi pembakar dalam pirolisis dan bagian-bagian penyusunnya, serta dengan mencari koneksi ke struktur kuno di dekatnya. Dalam terminologi komputasi, ini dikenal sebagai "pencacahan pola."

.

 Selanjutnya siswa diminta untuk fokus pada model pyrolyzer sederhana yang telah diberikan oleh guru dan mengembangkan desain berdasarkan ide masing-masing. Berdasarkan pemikiran pemikiran yang kami pelajari tentang penanganan, teknologi pengolahan, dan pembuatan bekas bar. Pada fase ini, siswa membuat gambar skema untuk desain pyrolyzer. Abstraksi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses ini dalam konteks pemrograman komputer. 

Langkah terakhir dalam berpikir komputasional adalah berpikir dengan algoritme di mana Anda berpikir dengan memandu logika algoritme dengan memandu sintaks algoritme untuk menyederhanakan masalah sehingga orang lain dapat memahaminya. Jika Anda akan membuat alat pirolisis dari awal, Anda memerlukan seseorang yang dapat mengikuti dari awal konstruksi sampai selesai dan menunjukkan bahwa ia bekerja. SDN 01 Batulicin Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan telah mengembangkan metode yuling sederhana yang digunakan siswa dalam program Pembelajaran Berbasis Proyek.

Berikut adalah hasil kerja siswa di SMP Bapak Rafii Hamdi di Batulicin, Kalimantan Selatan sebagai bagian dari proyek "Pembelajaran Berbasis Proyek di Sekolah Dasar Kelas IV Semester I dengan tema "Sumber Energi Alternatif" yang berbasis pada kurikulum 2013 dan juga dipresentasikan dalam Lomba Karya Kreasi dan Inovasi dari PT Trakindo Utama telah menetapkan SDN 01 Batulicin sebagai salah satu sekolah peserta Edukasi101 Bangun Karakter Bersama Trakindo 40SDN, yang akan berlangsung dari tahun 2016 hingga 2019.

Integrasi pendekatan pembelajaran dalam pembelajaran menuntut kreativitas Guru dalam meramu pelajaran agar menjadi lebih bermakna. Sangat penting bagi semua guru Indonesia untuk belajar bagaimana menggunakan metode pengajaran baru ini untuk memastikan bahwa generasi masa depan bangsa Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Mari dan saya akan bekerja sama untuk memberikan inspirasi dan praktik terbaik untuk penalaran komputasional pendidikan Indonesia.

Berpikir Komputasional dalam Pembelajaran Matematika 

Memecahkan masalah adalah salah satu keterampilan utama yang dibutuhkan di era Industri 4.0. Ini adalah era di mana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan internet ada di mana-mana. Hal ini menuntut kemampuan siswa untuk beradaptasi dan mentransfer pengetahuan, serta kemampuan siswa untuk berpikir tentang bagaimana teknologi dapat memecahkan masalah. Akibatnya, siswa harus memiliki pemahaman yang baik tentang algoritma pemrograman komputer agar berhasil dalam kursus ini. 

Akibatnya, menganalisis logistik terkait erat dengan persiapan hidangan. Keterampilan pemecahan masalah computasional yang diperoleh dari ilmu komputer sangat penting bagi pekerja di era Revolusi 4.0. Ini semua tentang elaborasi pengkodean komputer, yang dapat digunakan untuk berbagai industri. Sebagai alternatif ilmu komputer, matematika adalah bidang studi yang layak bagi siswa. Ini untuk membantu siswa memahami hubungan antara penalaran logis dan logis dan analisis suatu masalah. Implementasi dalam pendidikan matematika memungkinkan Anda untuk menghindari hukuman yang dihasilkan komputer dengan menugaskan seorang siswa ke bimbingan belajar. 

Berikut adalah contoh masalah aljabar yang diselesaikan dengan Indeks. Pemikiran yang Dihitung. Sebuah solusi alternatif dihadirkan ketika masalah muncul saat menggunakan bahasa Berpikir Komputasi yang panjang. Para siswa akan dilatih logika dan konsistensi, serta bagaimana mengidentifikasi strategi yang tepat dalam mencari solusi, jika mereka mengajukan pertanyaan dalam strategi menemukan jawaban. 

Mengingat hubungan antara matematika dan nalar nalar dalam teori pendidikan, perspektif berbasis komputer ditawarkan pada topik-topik seperti hukuman yang berbeda, kreativitas, teknik pemecahan masalah, hukuman abstrak, iterasi, metode kolaboratif, pola, sinapsis, dan proses metakognitif. yang terkait erat. 

Dari perspektif pedagogi, kemampuan komputer untuk meningkatkan pembelajaran konten matematika dan sains dan menyediakan konteks yang dapat digunakan untuk pembelajaran berbasis komputer dapat membantu. Selain itu, matematika mengajarkan siswa untuk berpikir logis, konsisten, dan kritis, serta menggunakan strategi yang tepat dan efektif untuk memecahkan masalah. Menurut informasi ini, jelas bahwa matematika dan studinya dapat digunakan untuk meningkatkan literasi komputer..

KESIMPULAN

Pendekatan pembelajaran berbantuan komputer yang dijelaskan di sini dapat diterapkan ke berbagai disiplin ilmu, bukan hanya ilmu komputer, berdasarkan temuan penelitian dan analisis. Yang paling penting untuk dipelajari adalah aritmatika. Algoritma, komputasi, dan kemampuan berpikir matematis merupakan bagian dari proses pembelajaran. Sederhananya, semuanya membutuhkan penggunaan komputer selama proses pengujian. 

Teknologi komputasi grid didasarkan pada sistem komputasi terdistribusi yang memungkinkan penggunaan simultan dari semua sumber daya yang tersedia di area yang luas. 

Akibatnya, bandwidth dan kapasitas penyimpanan media diperlukan untuk mendukung satu sistem virtual. Dengan cara yang sama seperti pengguna Internet mengunjungi situs web yang berbeda dan menggunakan protokol yang berbeda, mereka yang menggunakan aplikasi komputasi grid menggunakan komputer virtual dengan kemampuan unik untuk menyimpan data. 

Komputasi grid dan toolkit Globus mengurangi biaya karena menggunakan sumber daya yang terdistribusi dan heterogen, menghubungkan kelompok komputer secara mandiri dan simultan, dan berjalan secara paralel, sehingga mudah diakses dari mana saja. Kami menyediakan solusi komputer. alternatif ilmu komputer, matematika adalah bidang studi yang layak bagi siswa. Ini untuk membantu siswa memahami hubungan antara penalaran logis dan logis dan analisis suatu masalah. Implementasi dalam pendidikan matematika memungkinkan Anda untuk menghindari hukuman yang dihasilkan komputer dengan menugaskan seorang siswa ke bimbingan belajar.  

 "Cara berpikir seperti komputer," atau "Pemikiran Komputasi," adalah proses "berpikir seperti komputer," atau "berperilaku seperti komputer." "Pemikiran Komputasi" adalah metode pemecahan masalah yang mengandalkan penerapan atau pencegahan teknik yang digunakan oleh insinyur perangkat lunak dalam pembuatan program, dengan kata lain. Metode pemecahan masalah/perbaikan komputer Istilah "berpikir/pemikiran" tidak berarti "berpikir seperti komputer", melainkan "berpikir tentang komputasi" dalam konteks pemecahan masalah dalam bentuk solusi algoritmik atau menjelaskan mengapa tidak ada solusi yang sesuai. ditemukan. Untuk menyelesaikan suatu masalah, ada beberapa cara berpikir komputasional.

DAFTAR  PUSTAKA

A. Jain, M. Mishra, S. K. Peddoju, and N.Jain., Energy efficient computing-Green cloud computing. Int. Conf. Energy Effic.Technol. Sustain. ICEETS. 978–982(2013).

B. Wadhwa & A. Verma., Energy saving approaches for Green Cloud Computing:A review. Recent Adv. Eng. Comput. Sci.RAECS. 6–8 (2014).

L. Xu, C. Li, L. Li, Y. Liu, Z. Yang, and Y. Liu., A virtual data center deployment model based on the green cloud computing. IEEE/ACIS 13th Int. Conf. Comput. Inf. Sci.235–240 (2014).

D. C. Ketankumar, G. Verma, & K.Chandrasekaran., A Green Mechanism Design Approach to Automate Resource Procurement in Cloud. Procedia Comput.Sci., 54. 108–117 (2015).

H. Malik, P. Zhao, & M. Godfrey., Going Green: An Exploratory Analysis of Energy-Related Questions. IEEE/ACM 12th Work. Conf. Min. Softw. Repos., 418–421 (2015).

Y. S. Patel, N. Mehrotra, & S. Soner., Green cloud computing: A review on Green IT areas for cloud computing environment. Int. Conf. Futur. Trends Comput. Anal. Knowl. Manag. ABLAZE. 327–332 (2015).

R. Baidya & S. K. Ghosh., Analysis of parameters for green computing approach using the analytical hierarchy process. 7–10 (2015)

3Yadav, A., Gretter, S., Good, J., & McLean, T. (2017). Computational Thinking in Teacher Education. Dalam Emerging Research, Practice, and Policy on Computational Thinking (h.205–220). Diambil dari: https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-319-    -1_134

Richardo,  R (2017).  Peran ethnomatematika dalam penerapan pembelajaran matematika pada kurikulum 2013. LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 7 (2), 118-125

Dagienė, V., & Sentance, S. (2016). Informatics in Schools: Improvement of Informatics Knowledge and Perception, It’s computational thinking! Bebras tasks in the curriculum.  Proceedings 9th International Conference on Informatics in Schools: Situation, Evolution, and Perspectives, Münster, Germany. Diambil dari : https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-319-46747-4_36

Lee, T.Y., Mauriello, M.L., Ahn, J., & Bederson, B.B. (2014) CTArcade: Computational thinking with games in school age children, International Journal of Child-Computer Interaction, 2 (1), 26-33. Diambil dari https://doi.org/10.1016/j.ijcci.2014.06.0037

Roman, M., Pérez-González, J.C., & Jiménez-Fernández, C. (2017). Which cognitive abilities underlie computational thinking? Criterion validity of the Computational Thinking Test. Computers in Human Behavior, 72,678-69 https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.08.047

Barr, D.,  Harrison, J.,   &  Conery,  L.  (2011). Computational thinking: A digital age skill for everyone. Learning & Leading with Technology 38 (6), 20-23. Diambil dari https://eric.ed.gov/?id=EJ9189109

Scicmadia A., Curzon, P., Dorling, M., Humphreys, S., Selby, C,. & Woollard, J. (2015) Computational thinking - A guide for teachers. UK : Hodder Education - the educational division of Hachette UK.

Doleck, T., Bazelais, P., Lemay,  DJ.,  Saxena, A., &  Basnet,  R.B.  ( 2017). Algorithmic thinking, cooperativity, creativity, critical thinking, and problem solving: exploring the relationship between computational thinking skills and academic performance. Journal of Computers in Education 4 (4), 355-369. Diambil dari https://link.springe .com/article/10.1007/s40692-017-0090-9.

Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 1, April 2017.

Q.Li & M. Zhou., The Survey and Future Evolution of Green Computing.IEEE/ACM International Conference on Green Computing and Communications.230–233 (2011).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun