Mohon tunggu...
Salbiah siregar
Salbiah siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

saya salbiah siregar adalah mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Prodi Pendidikan Matematika Semester IV. Hobi saya menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Teknologi Komputasi terhadap Lingkungan dan Cara Berpikir Komputasi dalam Pembelajaran

1 Juli 2022   18:11 Diperbarui: 1 Juli 2022   18:15 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan remehkan potensi pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), agar tidak menimbulkan efek riak negatif bagi lingkungan di sekitar kita. 

Lalu bagaimana mengubah pola sikap atau pola pikir menjadi pemikiran yang komputasi di lingkungan kampus bahwa TIK hanya sekedar pemanfaatannya secara praktis saja, namun menjaga ketersediaan sumber daya dan dampak negatif perkembangan TIK tersebut terhadap lingkungan yang harus dipikirkan dan demi masa depan kita bersama dan masa depan generasi yang akan datang.

TIK (Teknologi, Informatika, dan Komunikasi) menyediakan sarana untuk mengembangkan teknologi dan metode baru, serta untuk mengimplementasikan yang sudah ada dan mengembangkan yang baru berdasarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi Global (GICT). fokus pada tujuan akhir Teknologi Informasi dan Komunikasi Hijau/GICT) dapat digunakan baik di dunia alami maupun buatan manusia. Ini termasuk menggunakan konferensi video untuk mengurangi penggunaan kertas dan mengurangi konsumsi kertas.

Cloud computing telah muncul sebagai solusi dari masalah manajemen infrastruktur di industri TIK. Ini benar, tetapi diimbangi dengan peningkatan dramatis dalam jumlah karbon dioksida (CO2) yang dipancarkan ke atmosfer, yang merusak lingkungan dan generasi mendatang. Permintaan akan layanan cloud computing dan aplikasi berbasis cloud computing (service computing dan cloud computing) semakin meningkat saat ini. Ada banyak perusahaan yang fokus pada industri jasa yang menangani masalah kompleks, seperti optimalisasi layanan, keamanan data, dan server yang selalu online. 

Ini berarti mengembangkan metode desain aplikasi yang efektif dan efisien yang tidak membahayakan privasi pengguna. Ini mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas, serta jumlah waktu sumber daya per tugas. 

Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu algoritma untuk memilih penyedia layanan terbaik dan strategi pengembangan aplikasi yang kuat. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah berdampak pada pembuatan database sumber daya alam bumi. Di antara kesulitan dalam mengelola database sumber daya alam bumi adalah kebutuhan akan skalabilitas untuk menyimpan data dalam jumlah besar dan sistem penyimpanan data yang selalu berubah. 

Istilah "data besar" mengacu pada akumulasi data dari berbagai sumber. Karena itu, diperlukan tata kelola yang berkualitas tinggi. Untuk memenuhi permintaan transfer data dan sistem penyimpanan skala besar yang terus meningkat, penyedia komputasi awan menyediakan infrastruktur yang sesuai untuk integrasi, analisis, dan berbagi data secara real-time.

Ini memungkinkan pengembangan perangkat keras yang lebih kuat, seperti monitor Bioplasma yang hanya membutuhkan energi minimal untuk beroperasi, dan telah ditemukan bahwa disiplin ilmu komputer yang dikenal sebagai "penskalaan daya dinamis" dapat diterapkan ke berbagai bidang. sistem komputer, termasuk yang menggunakan berbagai teknologi. 

Pembatasan CPU paling sering terlihat pada perangkat seluler dan laptop yang dayanya berasal dari baterai dan, akibatnya, terbatas. Dynamic Power Scaling menggunakan dua teknik utama, yang pertama adalah pengurangan daya idle dan yang kedua adalah kemampuan untuk beradaptasi. 

Sebagai aturan umum, prosesor dirancang untuk beroperasi pada tingkat efisiensi yang rendah ketika hanya satu atau sejumlah kecil tugas yang dilakukan. Teknologi baru kini memungkinkan komputer bekerja dengan mengadaptasi kapasitas prosesor atau tautan secara dinamis agar sesuai dengan kebutuhan penyedia layanan dan kemudian mematikannya saat tidak lagi dibutuhkan.

Teknologi komputasi grid didasarkan pada sistem komputasi terdistribusi yang memungkinkan penggunaan simultan dari semua sumber daya yang tersedia di area yang luas. Akibatnya, bandwidth dan kapasitas penyimpanan media diperlukan untuk mendukung satu sistem virtual. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun