Mohon tunggu...
salahudin tunjung seta
salahudin tunjung seta Mohon Tunggu... Administrasi - Individu Pembelajar

Mohon tinggalkan jejak berupa rating dan komentar. Mari saling menguntungkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bentuk Egoisme Pertama Orang Tua terhadap Anak

20 Februari 2022   16:52 Diperbarui: 20 Februari 2022   16:59 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi selain harus memberikan nama anak dengan sebutan yang tidak menimbulkan perundungan. Orang tua juga harus memberikan nama anak dengan mempertimbangkan bagaimana dia nanti ketika berhadapan dengan birokrasi. Selain panjangnya sebuah nama, ejaan dan penulisan juga patut untuk menjadi perhatian. 

Dewasa ini, para 'orang tua baru' sering memberikan nama dengan huruf Q, Z, C dan Y, bahkan dengan gaya penulisan yang unik seperti meletakan dua huruf E berdampingan, seperti contoh Queenza. 

Penulisan nama yang sepertinya sedang menjadi trend saat ini tersebut, patut untuk dipertimbangkan bagi kalian yang akan menjadi orang tua. Karena hal itu bukan tidak mungkin bakal membuat anak kesulitan ketika berhadapan dengan proses birokrasi,  seperti ketika membuat SIM, KTP, dan lain-lain. 

Nama memang di dalamnya terkandung doa. Namun yang perlu diperhatikan juga, yaitu setinggi apapun arti dari nama, tetap soal akhlak, perilaku dan kesuksesan itu lahir karena lingkungan dan didikan moral orang tuanya. 

Bukan total dari nama saja. "Pinangki Sirna Malasari"  nama yang bagus untuk seorang wanita, tetapi tahu atau tidak kalian kalau nama itu adalah nama terpidana kasus korupsi. 

Jadi sebagus apapun nama apabila didikan moral orang tuanya kurang mumpuni, anak pun bakal bisa terpengaruh dan memiliki watak yang kurang baik, apabila lingkungannya jelek juga, sebagus apapun namanya, nantinya juga bakal mempengaruhi pribadi anak menjadi kurang baik.

Pada akhirnya nama hanyalah nama. Fungsinya adalah sebagai penanda bahwa seorang manusia eksis, ada di hadapan hukum (negara) dan secara sosial. Bagi kalian para calon orang tua, jangan mengedepankan ego kalian dalam memberikan nama anak, pertimbangkan nasib anak ke depannya. 

Sebagus apapun nama anak yang kita berikan, apabila gagal memberikan lingkungan yang baik, dan memberikan pendidikan moral, juga memberikan contoh yang baik, tentu ada kemungkinan anak akan tumbuh tidak sesuai dengan arti nama yang kita berikan kepadanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun