Mohon tunggu...
salahudin tunjung seta
salahudin tunjung seta Mohon Tunggu... Administrasi - Individu Pembelajar

Mohon tinggalkan jejak berupa rating dan komentar. Mari saling menguntungkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bentuk Egoisme Pertama Orang Tua terhadap Anak

20 Februari 2022   16:52 Diperbarui: 20 Februari 2022   16:59 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misal, Soekarno dengan nama kecilnya yaitu Koesno sebelum menjadi presiden dan aktif di dunia politik. Orang-orang sekitarnya, tetangga-tetangganya, saudara-saudaranya mengetahui Koesno adalah sebagai anak dari Bapak Soekemi Sosrodihardjo. 

Dia ada, sehingga misal apabila Koesno sedang tidak ada di tempat biasa dia bermain, dan kawan-kawannya akan menggunjingnya, maka tinggal sebut saja "si Koesno itu ya, orangnya...." maka sudah dengan otomatis dalam otak kawan-kawannya itu menggambarkan Koesno anak Bapak Soekemi. 

Orang tua cenderung memberikan nama dengan ambisi yang dahulu tidak berhasil mereka raih. Misal memberikan nama anaknya dengan nama-nama tokoh, nama pemain bola, bahkan nama tokoh fiksi. 

Namun selama hal tersebut dapat diterima oleh masyarakat dan tidak membawa dampak negatif kepada anaknya nanti, menurut hemat saya hal itu bisa diterima. 

Hanya saja apabila misal hal tersebut menimbulkan kesulitan bagi anaknya di kemudian hari, itu yang seharusnya menjadi kritik bagi kita sebagai calon orang tua (bagi kawan-kawan yang memilih untuk nantinya akan membangun keluarga).

Kita masih ingat dengan persoalan nama-nama unik seperti Ibu Guru yang bernama Kukira Januari. Pemilik nama unik ini mengaku sering menjadi korban bullying dan sempat memprotes orang tuanya karena malu dan kesal dengan nama yang diberikan kepadanya. 

Namun syukur Kukira Januari memiliki mental yang kuat, hingga akhirnya dia menerima nama pemberian orang tuanya dan memutuskan untuk tidak mewarisi sikap orang tuanya dalam memberi nama anaknya karena merasa kasihan kepada anaknya apabila nanti menjadi korban perundungan dan bahan tertawaan seperti dirinya. 

Pada menjelang akhir 2021 juga terdapat kasus terkait nama unik di Indonesia. Kasus anak bayi yang diberikan nama oleh orang tuanya dengan 19 rangkaian nama. 

Namanya adalah Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta. 

Dengan nama yang sangat panjang tersebut membuat orang tua dari si bayi tersebut merasa kesulitan untuk mendapatkan Akta Kelahiran. Hal itu karena nama dari si bayi ini melebihi 50 karakter. 

Baru lahir saja si bayi sudah kesulitan dalam menghadapi birokrasi buat mendapatkan Akta Kelahiran, apa lagi apabila misal nama panjang tersebut bisa dipakainya hingga dewasa. Bisa-bisa dia kebingungan untuk menuliskan namanya sendiri di kolom identitas ketika mengerjakan soal ujian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun