Mohon tunggu...
Shylla Arista Muchri
Shylla Arista Muchri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Andalas

桜が咲く時に生まれた

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Kesalahpahaman Pragmatik Lintas Budaya Sunda dan Minang dalam Percakapan Sehari-hari

23 Juni 2024   16:15 Diperbarui: 23 Juni 2024   16:18 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Contoh:

Percakapan dalam bahasa Minang bisa terlihat seperti ini:

Orang Minang 1: "menurut ang iko baa?"

Orang Minang 2: "sabananyo, kecek den iko indak ka berhasil."

Penjelasan: Dalam budaya Minang, kejujuran sangat dihargai, jadi orang-orang cenderung untuk mengungkapkan pendapat mereka secara langsung.

Percakapan dalam bahasa Sunda mungkin terlihat seperti ini:

Orang Sunda 1: "Mangga, urang teu pasti ngeunaheun rncana ieu."

Orang Sunda 2: "Hatur nuhun pikeun masangkeun pikiran ta. Aya ide sansa anu bisa diwangun?"

Penjelasan: Orang Sunda cenderung menggunakan bahasa yang tidak langsung dan mengutamakan kesopanan dalam komunikasi sehari-hari. Dalam contoh ini, mereka mengungkapkan ketidaksetujuan secara halus dan mencoba untuk menawarkan ide alternatif.

4. Tata Krama dan Etika:

Sunda: Orang Sunda sangat menghargai tata krama, terutama dalam interaksi dengan orang yang lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi. Sikap rendah hati dan menghormati orang lain adalah bagian penting dari etika Sunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun