Setelah pulang kerja, aku berencana mau bertemu dengan Astri. Selain untuk membicarakan soal pernikahan yang sudah mendekati waktunya, aku juga kangen melihat wanita berparas cantik yang membuat aku cinta setengah mati.
Tepat pukul lima sore, aku sudah menunggu didepan bank ia bekerja. Setelah hampir lima menit aku menunggu, akhirnya ia keluar juga. Aku tak melihat senyuman yang mengembang dari bibirnya. Ia nampak datar saja melihatku.
"Yang, lama bener?" tanyaku
"Tadi ada masalah saja,Yon"
"Yaudah, nyari tempat makan yuk" ajaku
Astri hanya tersenyum tandanya mengiyakan. Didalam mobil, aku tak mendengar obrolan dari Astri. Ia hanya diam, dan sesekali menatapku. Ada kecurigaan yang mendasar dalam benaku, namun aku buru-buru membuangnya. Aku tak mau berprasangka dengannya.
"Kamu sudah undang teman-temanmu?" tanyaku
"Hhhh...." Astri nampak terbata-bata "Aku belum sempat sayang, paling nanti hari minggu" jawabnya, kulihat tatapan nanar dari wajahnya
Suasana hening. Aku diam. Apa mungkin ini efek dari tanggal perkawinan yang semakin mendekat. Sehingga membuat Astri sedikit berubah.
"Aku sayang kamu, Tri" ujarku mencairkan suasana
Tak ada jawaban dari bibir manis itu, dalam hati aku sedikit kecewa. Sebenarnya ada apa dengan gadis ini.