Mohon tunggu...
Saiful Amri
Saiful Amri Mohon Tunggu... Editor - Penilik PAUD Disdikbud Kab. Kuningan, Ketua Pegiat Literasi Kab. Kuningan

Nama panggilan Mr. Sam. Penerima Penghargaan Jambore GTK Hebat Juara 2 Penilik Inovatif Prov. Jawa Barat Tahun 2024. Senang menulis genre apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah Berduri

17 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:02 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Saiful Amri (Sumber: Meta AI)

Kang Cakra segera menggoreng tahu dan menyiapkan ketupatnya di piring. Begitulah cara menyajikan hucap. Tahu digoreng segera setelah ada pesanan agar disantap hangat. Kemudian dipotong-potong dan dicampur ketupat. Terakhir ditaburi saus kacang.

Sambil menunggu ia menyajikan hucap, pandanganku terpaku pada seorang anak kecil sekitar usia tiga tahun. Ia sedang asyik menyantap sarapannya sepiring hucap. Peristiwa itu menggelitik rasa keingintahuanku.

“Kang, ini anaknya?” tanyaku.

“Iya, Pak,” jawabnya.

“Punya berapa anak?” tanyaku lagi.

“Punya dua orang, Pak. Yang besar bersama kakeknya di rumah,” jawabnya menjelaskan.

“Di mana rumahnya?” tanyaku.

“Di ujung gang jalan ini, Pak.”

“Ibunya kerja?” selidikku.

“Kami sudah bercerai, Pak. Dia mengurus semua persyaratan perceraian. Saya pasrah,” cerita Kang Cakra kepadaku. Terlihat genangan air mata tapi segera ia sembunyikan dariku.

“Maaf, mengapa hingga bercerai?” selidikku lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun