Mohon tunggu...
Saiful Amri
Saiful Amri Mohon Tunggu... Editor - Penilik PAUD Disdikbud Kab. Kuningan, Ketua Pegiat Literasi Kab. Kuningan

Nama panggilan Mr. Sam. Penerima Penghargaan Jambore GTK Hebat Juara 2 Penilik Inovatif Prov. Jawa Barat Tahun 2024. Senang menulis genre apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lulu Bersedih (Cerita Anak)

14 Januari 2025   23:15 Diperbarui: 20 Januari 2025   10:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu mendekat, "Lulu, bolehkah ibu memelukmu?" tanya ibu.

Lulu mengangguk.

Dengan sigap, ibu memeluknya, "Ada apa, Nak?" tanya ibu.

Lulu masih terdiam. Wajahnya terlihat sedih. Bekas air matanya masih membasahi pipinya.

"Ayo cerita pada ibu apa yang membuatmu bersedih," bujuk ibu.

Lulu memeluk erat ibunya, "Uangku hilang semua bersama tasnya ...," jawabnya lirih.

Ibu mengusap rambut Lulu, "Biarlah yang hilang, nanti akan kembali," hibur ibu.

Rupanya Lulu kehilangan uang. Angpau lebaran yang dimasukkannya ke dalam tas kecilnya hilang. Itulah yang membuatnya sedih.

"Benar kata Ibu bahwa yang hilang biar saja. Semoga akan kembali," timpal ayah sambil mendekati Lulu.

"Jangan-jangan bukan hilang tapi kamu lupa menyimpannya," sanggah Adi.

"Aku menggantungkan tasku yang berisi uang di gerbang rumah ketika aku bermain bersama teman-teman," kata Lulu, "Kemudian aku lupa mengambilnya kembali setelah selesai bermain," kata Lulu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun