"Kok bisa berkelahi gimana to? sama siapa?" kata pria itu sambil melepaskan kepala Tirta lalu ikut duduk di teras diikuti yang wanita. Ken Angrok pun kemudian duduk lagi. Wajah pasangan itu seperti dipenuhi tanda tanya, bolak-balik melihat Tirta dan Ken Angrok seolah menuntut penjelasan segera.
"Ngene lho pak... (begini lho pak)," kata Tirta mulai bicara. Dia lalu bercerita kejadian tadi sore saat dijebak dan dikeroyok hingga akhirnya datang Ken Angrok menolong.
"Kurang ajar iku Pedet! Besok biar tak telpon bapaknya!" kata Ayah Tirta  terlihat emosi setelah Tirta berhenti bercerita.
"Ndak usah Pak, aku yakin dia pasti sudah kapok diajar Ken Suryo," kata Tirta.
"Oh, kamu to Ken Suryo?" kata Ayah Tirta.
"Nggih Pak, saya Ken Suryo," kata Ken Angrok sopan.
"Terimaksih sudah nolongin Ken," kata Ibu Tirta.
"Kamu tinggal di mana to?" kata Ayah Tirta pada Ken Angrok.
"Dia itu Pak..." Tirta langsung bicara sebelum Ken Angrok menjawab. Kemudian, Tirta langsung bercerita tentang asal usul Ken Suryo hingga dia juga meminta agar Ayah dan Ibunya memperbolehkan Ken Suryo tinggal di rumah ini.
"Oh gitu, tapi kamu bukan Ken Angrok yang lagi heboh jadi berita itukan?" kata Ayah Tirta.
Ken Angrok pun agak kaget mendengar ini, "Ken Angrok? Maaf pak dari kemarin saya belum membaca berita apa-apa karena masih kesal dengan bapak saya," kata Ken Angrok buru-buru sambil berusaha menutupi kekagetanya.