Mohon tunggu...
Saifoel Hakim
Saifoel Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Orang biasa yang hidup biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ken Angrok - 16

4 Agustus 2023   06:13 Diperbarui: 5 Agustus 2023   06:51 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penculikan

Geng Molimo dengan anggota lengkap berkumpul di kafe tempat biasanya pada jam istirahat pertama hari ini. Ken Angrok telah membagi tugas pada sahabat-sahabatnya. Singo dan Gajah akan menemani langsung Ken Angrok di tempat duel yang akan ditentukan nanti. Mereka tidak akan ikut berkelahi, mereka bertugas sebagai penyelamat jika Ken Angrok jatuh dan dikalahkan namun Gajah Ijo secara curang terus memburu untuk membunuh. Tugas yang tentu saja tidak ringan, mereka tahu bahwa Gajah Ijo juga pasti mengajak teman. Mereka akan mengajukan kesepakatan dulu sebelum berangkat ke tempat duel, yaitu hanya boleh 2 orang yag menemani, tempat duel akan ditentukan bersama dan dirahasiakan, duel dilakukan tanpa senjata, kemenangan ditentukan jika lawan bilang menyerah atau pingsan.

Boyo dan Kidang akan berjaga di alun-alun mengawasi teman-teman Gajah Ijo yang lain agar tidak melakukan kecurangan dengan mengirim bala bantuan. Kidang juga telah menghubungi jaringan geng lain yang bersahabat dengan geng Molimo untuk bersiap di dekat alun-alun jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk tawuran. Sumi dan Esha disuruh pulang ke rumah dengan tugas merekam video call yang akan dilakukan Gajah dari lokasi. Rekaman video saat kejadian sangat penting jika harus berurusan dengan hukum dan antisipasi jika HP yang digunakan untuk merekan direbut atau dimusnahkan oleh lawan.

"Bagaimana? apakah kalian siap?" kata Ken Angrok.

"Aku yakin, kalo hanya berhadapan dengan Gagak Ijo, kamu pasti bisa menjatuhkan dia kurang dari 5 menit," Kata Singo, "Masalahnya aku masih sangsi kalo dia maju sendirian tanpa dibantu kakaknya, Gajah Abang." lanjut Singo.

"Aku juga sudah mempertimbangkan itu...," kata Ken Angrok, "Namun Gagak Abang tidak akan langsung turun di awal duel karena bisa menurunkan pamor dia sebagai preman. Dia pasti akan memantau dulu dari suatu tempat. Jika dia melihat adiknya mulai kalah, baru dia akan turun." lanjutnya.

Ken Angrok mengambil nafas sebentar, matanya menerawang, lalu lanjutnya, "Aku akan mengambil kesempatan yang sedikit itu, Gagak Abang butuh waktu dari tempatnya memantau ke lokasi duel. Aku akan bikin Gagak Ijo tak berdaya sebelum Kakaknya datang. Lalu kita bisa segera pergi dari sana."

"Tapikan Gagak Abang dan geng-nya pasti akan memburu kita Ken?" kata Kidang.

"Tentu, itu juga yang aku harapkan...," kata Ken Angrok santai.

"Apa? Kamu justru mengharapkan dicari-cari Gagak Abang?" sahut Boyo kaget.

"Iya! Kita bisa laporkan pada polisi dan juga Pak Bupati bahwa hidup kita terancam!" kata Ken Angrok tegas, "Dengan begitu, Gagak Abang juga akan diawasi Polisi. Kalian tahukan? Aku dan Sumi diharapkan Pak Bupati tahun ini bisa lulus dengan rangking pertama tingkat Propinsi! Jadi, kalian semua, terutama Kidang, harus selalu siap dengan kameramu setelah aku selesaikan Gajah Ijo. Hanya dengan bukti itu kita bisa melapor ke polisi," lanjutnya.

Teman-teman Ken Angrok terdiam. Mereka mengakui kecerdasan sahabatnya itu. Mereka juga sangat yakin bahwa Gajah Ijo pasti sangat mudah dilumpuhkan Ken Angrok dalam duel nanti. Betapa tidak? Pelatih silat termuda dan juara karate se-Kabupaten ini ditantang duel oleh anak yang belajar berkelahi saja tidak pernah!

***

Di sebuah petak sawah yang masih kering karena belum diolah untuk persiapan tanam padi musim berikutnya, terlihat ada enam orang anak yang terbagi dalam 2 kelompok. Terlihat 2 orang berdiri ditengah saling berhadapan. Sekitar 2 meter dibelakang mereka, masing-masing terlihat 2 orang anak yang berdiri berjaga-jaga.

Ken Angrok dan Gagak Ijo saling menatap, mereka mulai bergerak mencari peluang untuk menyerang. Tiba-tiba Gagak Ijo melayangkan tinjunya dengan sekuat tenaga ke arah kepala Ken Angrok, namun dengan mudah dapat dihindari. Ken Angrok seperti berlompat-lompat kecil sambil berputar mengelilingi Gagak Ijo. Gagak Ijo menyerang lagi dengan tinju dan tendangan-tendangan. Semuanya hanya mengenai ruang kosong karena Ken Angrok dengan lincah dapat menangkis dan menghindar.

Sejauh ini Ken Agrok tidak terlihat menyerang, dia hanya berputar dan menghindar. Dari tempat berdirinya, Gajah terus merekam adegan-adegan duel itu dengan HP-nya. Singo yang melihat Ken Angrok hanya menghindar, berbisik pada Gajah, "Ken memang pinter, dia menguras dulu tenaga Gagak Ijo. Sebentar lagi Gagak Ijo pasti jatuh tersungkur." Mendengar itu Gajah hanya manggut-manggut dan terus merekam.

Benar saja, tanpa di duga Gagak Ijo, Ken mengirimkan serangan dengan tinju dan tendangan yang sangat cepat. Gagak Ijo langsung tersungkur dan terlihat mengalir darah di bibirnya. Kedua teman Gagak Ijo terlihat kaget dan ingin membantu, namun Singo berteriak, "Awas Kon sampek maju nulungi! (Awas kamu kalo sampai maju menolong)"

Seharusnya Ken Angrok punya kesempatan untuk menghentikan Gagak Ijo saat terjatuh, namun tidak dia lakukan. Ken Angrok memberi kesempatan Gagak Ijo untuk bangun. Dengan susah payah Gagak Ijo bangun dan bersiap lagi. Tiba-tiba dia berteriak dan maju menyerang membabi buta. Dengan lihainya Ken Angrok dapat menghindari serangan-serangan kacau dari Gagak Ijo. Tepat saat Gagak Ijo telah kehabisan tenaga, dengan mudah Ken Angrok memukul dan menendangnya lagi hingga Gagak pun tersungkur ke dua kalinya.

Kali ini Ken Angrok harus segera mengakhiri duel sebelum Gagak Abang datang sewaktu-waktu. Dia injak punggung Gagak Ijo dan mengambil satu tangannya ditarik ke atas, "Nyerah kon? Opok pilih tak gawe matek ta? (menyerah kamu? atau saya bikin mati?)" katanya dengan keras pada Gagak Ijo yang tengkurap di bawah.

Singo tidak melihat ke arah Ken Angrok, tapi dia dengan tajam memperhatikan 2 orang teman Gagak Ijo. Dia harus bersiap jika 2 orang itu tiba-tiba menyerang Ken Angrok. Namun tanpa diduga, terlihat Ken Angrok tiba-tiba melompat menghindar. Ternyata Ken Angrok melihat kilauan senjata tajam seperti belati yang mengarah kakinya dari tangan Gagak Ijo yang satu lagi, "Curang Kon! Atek nggawe piso barang! (Curang kamu! Menggunakan pisau!)" teriak Ken Angrok sambil mengambil jarak dari Gagak Ijo.

Singo langsung mendekat ke arah Ken Angrok dan Spontan Gajah menaruh kamera HPnya mengitkuti Singo. Mata Singo dan Gajah menatap marah pada dua orang teman Gagak Ijo yang membatu Gagak Ijo berdiri. Bahkan mereka lebih marah lagi ketika melihat 2 orang yang membatu Gagak Ijo itu mengeluarkan senjata seperti celurit dan samurai.

Mata Gagak ijo merah karena malu dan marah, dia mengacung-acungkan belatinya, "Ayok maju kon!" katanya membentak Ken Angrok. Gagak Ijo dan dua temannya maju perlahan sambil menghunuskan senjata tajam mereka. Ken Angrok dan 2 temannya bersiap, mereka harus lebih waspada menghadapi senjata.

"Wooi...., berhenti kalian semua!" tiba-tiba terdengar orang berteriak. enam anak yang sedang berhadap-hadapan serentak menengok ke arah suara itu. Terlihat beberapa orang laki-laki berlarian ke arah mereka, jumlahnya mungkin sekitar sepuluh orang lebih. Badan mereka tegap-tegap dan rambut mereka cepak. Singo berbisik, "Gagak Abang...?"

"Polisiiii...!" teman Gagak Ijo berteriak dan siap berlari. Namun gerombolan orang itu terlihat sangat cepat beraksi. Tiga orang langsung mengepung kelompok Gagak Ijo sambil menodongkan senjata api, enam orang lagi mengepung kelompok Ken Angrok dan juga menodongkan senjata api. Salah satu dari mereka berteriak, "Kamu ikut kita!" sambil menunjuk Ken Angrok. Tiga orang meangkap Ken Angrok dan menyeret paksa ke arah jalan. Di pinggir jalan terlihat dua mobil kijang dan beberapa orang berjaga-jaga disekitarnya.

Terlihat Ken Angrok dipaksa masuk ke dalam mobil. Lalu seluruh orang yang datang mengepung tadi tiba-tiba berlari menyusul ke arah mobil itu meninggalkan anak-anak yang berkelahi tadi begitu saja. Mereka semua terlihat masuk ke dalam mobil lalu dua kijang itu bergerak pergi. Anak-anak yang berkelahi tadi seperti shock atas kejadian yang begitu cepat, mereka masih terdiam mematung.

Hanya dalam hitungan detik setelah 2 mobil kijang tadi bergerak pergi, datang 3 mobil polisi. Polisi-polisi itu berlompatan turun dari 2 mobil pickup dan berhamburan berlari ke arah anak-anak yang masih berdiri terdiam mematung. Kali ini agak berbeda dari kelompok yang membawa Ken Angrok. Polisi-polisi itu berteriak-berteriak, "Diam ditempat! Jangan ada yang melawan!" lalu meringkus lima anak yang masih terlihat shock memikirkan apa yang terjadi. Gagak Ijo dan teman-temanya yang masih mengenggam senjata tajam itu seperti tak berdaya, terlihat pasrah saat dijatuhkan dan digeledah. Kelima anak itu pun di bawa naik ke mobil pickup. Rombongan 3 mobil polisi yang terdiri dari sebuah mobil sedan dan 2 mobil pickup itu pun bergerak, suara sirene pun terdengar meraung-raung. Beberapa polisi tampak ditinggal di lokasi.

Kejadian itu begitu cepat, mungkin hanya hitungan menit yang singkat. Masyarakat yang kebetulan lewat atau mendengar sirene polisi yang meraung-raung hanya bisa bertanya-tanya ada kejadian apa. Sumi dan Esha yang memonitor melalui video call tidak begitu jelas melihat kejadian setelah Gajah menaruh HPnya. Mereka hanya mendengar suara-suara. Adegan terakhir yang mereka lihat adalah ketika Ken Angrok melompat menghindari sabetan belati Gagak Ijo yang mengarah kakinya. Esha kemudian menghubungi Boyo dan Kidang untuk segera melihat ke lokasi dan mencari tahu ada kejadian apa.

Di sebuah kota kecil setingkat Kabupaten seperti Tumapel ini, berita tentang anak-anak SMP yang berkelahi di persawahan di tangkap polisi menyebar begitu cepat dari mulut ke mulut. Berita ini pun membuat para orang tua murid dan sekolah dibuat sibuk mencari siapa saja anak-anak itu. Menjelang sore, berita itu semakin jelas, anak-anak yang terlibat dalam perkelahian adalah antara Geng Ken Angrok dan Geng Gagak Ijo. Semua yang terlibat telah diamankan Polisi kecuali Ken Angrok yang tidak diketahui keberadaannya.

Informasi tentang Ken Angrok yang tidak diketahui keberadaannya ini menjadi berita liar yang simpang siur. Ada yang menyebutkan Ken Angrok dibawa Geng Gajah Abang, ada juga yang mengatakan kabur sebelum polisi datang, bahkan ada yang bilang terbunuh saat perkelahian dan mayatnya disembunyikan.

Malam itu juga selepas magrib, tampak berkumpul 4 orang anak Geng Molimo di rumah Sumi. Mereka adalah Sumi, Esha, Boyo, dan Kidang. Kidang dan Boyo baru saja sampai, mereka membawa kabar baru lagi yang lebih mengejutkan. Rumah Ken Angrok diberi garis polisi dan dijaga ketat aparat!

Mereka tampak cemas membicarakan kejadian yang menimpa teman-temannya. "Aku tidak tahu di mana Ayah dan Ibu Ken," kata Kidang, "Kita sepertinya hanya bisa menunggu kabar dari Gajah atau Singo yang masih di Kantor Polisi," lanjutnya. "Polisi-polisi yang berjaga itu tidak mau memberi tahu kita!" tambah Boyo.

"Iya..., informasi yang beredar sangat membingungkan dan Polisi juga belum memberikan keterangan resmi." kata Esha, "Aku sudah coba tanya Bu Bupati lewat WA, tapi statusnya cuma dibaca. Belum dibalas," lanjut Esha. Esha memang dekat dengan Istri Bupati karena sering mengisi acara di Kabupaten.

"Kita sama sekali tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya? Dimana Ken Angrok sebenarnya?" kata Sumi sangat kuatir. Tiba-tiba terdengar notifikasi WA di HP Esha. "Bu Bupati membalas!" seru Esha buru-buru membuka HPnya. Yang lain spontan merubungi Esha ingin segera tahu apa kata Bu Bupati.

Esha membaca pelan pesan itu, "Tunggu saja informasi resmi dari kepolisian dan Pak Bupati besok pagi."

Sontak semuanya menjadi lemas kembali. Mereka terdiam tenggelam dalam pikiran masing-masing. Mereka sangat mencemaskan sahabat terbaik mereka, Ken Angrok, yang tiba-tiba lenyap bak ditelan bumi.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun