Teman-teman Ken Angrok terdiam. Mereka mengakui kecerdasan sahabatnya itu. Mereka juga sangat yakin bahwa Gajah Ijo pasti sangat mudah dilumpuhkan Ken Angrok dalam duel nanti. Betapa tidak? Pelatih silat termuda dan juara karate se-Kabupaten ini ditantang duel oleh anak yang belajar berkelahi saja tidak pernah!
***
Di sebuah petak sawah yang masih kering karena belum diolah untuk persiapan tanam padi musim berikutnya, terlihat ada enam orang anak yang terbagi dalam 2 kelompok. Terlihat 2 orang berdiri ditengah saling berhadapan. Sekitar 2 meter dibelakang mereka, masing-masing terlihat 2 orang anak yang berdiri berjaga-jaga.
Ken Angrok dan Gagak Ijo saling menatap, mereka mulai bergerak mencari peluang untuk menyerang. Tiba-tiba Gagak Ijo melayangkan tinjunya dengan sekuat tenaga ke arah kepala Ken Angrok, namun dengan mudah dapat dihindari. Ken Angrok seperti berlompat-lompat kecil sambil berputar mengelilingi Gagak Ijo. Gagak Ijo menyerang lagi dengan tinju dan tendangan-tendangan. Semuanya hanya mengenai ruang kosong karena Ken Angrok dengan lincah dapat menangkis dan menghindar.
Sejauh ini Ken Agrok tidak terlihat menyerang, dia hanya berputar dan menghindar. Dari tempat berdirinya, Gajah terus merekam adegan-adegan duel itu dengan HP-nya. Singo yang melihat Ken Angrok hanya menghindar, berbisik pada Gajah, "Ken memang pinter, dia menguras dulu tenaga Gagak Ijo. Sebentar lagi Gagak Ijo pasti jatuh tersungkur." Mendengar itu Gajah hanya manggut-manggut dan terus merekam.
Benar saja, tanpa di duga Gagak Ijo, Ken mengirimkan serangan dengan tinju dan tendangan yang sangat cepat. Gagak Ijo langsung tersungkur dan terlihat mengalir darah di bibirnya. Kedua teman Gagak Ijo terlihat kaget dan ingin membantu, namun Singo berteriak, "Awas Kon sampek maju nulungi! (Awas kamu kalo sampai maju menolong)"
Seharusnya Ken Angrok punya kesempatan untuk menghentikan Gagak Ijo saat terjatuh, namun tidak dia lakukan. Ken Angrok memberi kesempatan Gagak Ijo untuk bangun. Dengan susah payah Gagak Ijo bangun dan bersiap lagi. Tiba-tiba dia berteriak dan maju menyerang membabi buta. Dengan lihainya Ken Angrok dapat menghindari serangan-serangan kacau dari Gagak Ijo. Tepat saat Gagak Ijo telah kehabisan tenaga, dengan mudah Ken Angrok memukul dan menendangnya lagi hingga Gagak pun tersungkur ke dua kalinya.
Kali ini Ken Angrok harus segera mengakhiri duel sebelum Gagak Abang datang sewaktu-waktu. Dia injak punggung Gagak Ijo dan mengambil satu tangannya ditarik ke atas, "Nyerah kon? Opok pilih tak gawe matek ta? (menyerah kamu? atau saya bikin mati?)" katanya dengan keras pada Gagak Ijo yang tengkurap di bawah.
Singo tidak melihat ke arah Ken Angrok, tapi dia dengan tajam memperhatikan 2 orang teman Gagak Ijo. Dia harus bersiap jika 2 orang itu tiba-tiba menyerang Ken Angrok. Namun tanpa diduga, terlihat Ken Angrok tiba-tiba melompat menghindar. Ternyata Ken Angrok melihat kilauan senjata tajam seperti belati yang mengarah kakinya dari tangan Gagak Ijo yang satu lagi, "Curang Kon! Atek nggawe piso barang! (Curang kamu! Menggunakan pisau!)" teriak Ken Angrok sambil mengambil jarak dari Gagak Ijo.
Singo langsung mendekat ke arah Ken Angrok dan Spontan Gajah menaruh kamera HPnya mengitkuti Singo. Mata Singo dan Gajah menatap marah pada dua orang teman Gagak Ijo yang membatu Gagak Ijo berdiri. Bahkan mereka lebih marah lagi ketika melihat 2 orang yang membatu Gagak Ijo itu mengeluarkan senjata seperti celurit dan samurai.
Mata Gagak ijo merah karena malu dan marah, dia mengacung-acungkan belatinya, "Ayok maju kon!" katanya membentak Ken Angrok. Gagak Ijo dan dua temannya maju perlahan sambil menghunuskan senjata tajam mereka. Ken Angrok dan 2 temannya bersiap, mereka harus lebih waspada menghadapi senjata.